News


Jum'at, 12 Agustus 2022 23:06 WIB

Info Pendidikan

Viral Perpeloncoan saat Penerimaan Mahasiswa Baru, Bagaimana dengan UBB?

Kegiatan PKKMB di Universitas Bangka Belitung/Foto: Babelinsight

“Jika ada yang merasa dirugikan atau tidak sesuai dengan prosedur selama pelaksanaan PKKMB ini, silahkan melaporkan melalui layanan aduan yang telah di sediakan oleh universitas atau bisa langsung melalaui IG pribadi, karena dalam PKKMB tidak ada istilah perpeloncoan,"

DR.Ibrahim
Rektor Universitas Bangka Belitung
--------------------------


Penulis: Uka
Editor: Nekagusti

MERAWANG — Kasus perpeloncoan yang terjadi di UNTIRTA, sempat menjadi trending topic di twitter, pasalnya kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), justru menjadi ajang mahasiswa untuk melakukan kekerasan terhadap peserta didik baru. Bagaimana di Bangka Belitung?

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) baru saja dimulai, calon-calon sarjana yang baru masuk bangku perkuliahan ini mengawali proses belajar di dunia kampus dengan mengenali kehidupan di kampus. 

Tentunya, perkenalan ini tak lagi seperti dulu,   yang mungkin identik dengan per-peloncoan bahkan tak sedikit ada yang khilaf hingga menimbulkan korban kekerasan. 

Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Ibrahim menegaskan, jika ada proses yang gak seharusnya terjadi dalam PKKMB di UBB, ia meminta untuk segera melaporkan ke pihak kampus. 

Hal itu ditegaskan Ibrahim saat membuka PKKMB beberapa waktu lalu. PKKMB ini merupakan kegiatan mengenalkan dan beradaptasi dengan lingkungan baru di dunia pendidikan tinggi. 

Dalam pelaksanaan PKKMB UBB 2022 ini, tidak ada namanya perpeloncoan dan dehumanisasi, tidak ada istilah kasta dan senioritas di dalam dunia perkuliahan. 

Rektor UBB, DR Ibrahim memberikan arahan dalam kegiatan PKKMB/foto: Babelinsight

"Setelah para peserta dinyatakan sebagai mahasiswa, anda memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti mahasiswa lainnya,” ujarnya.

Beradaptasi dengan lingkungan pendidikan tinggi

PKKMB UBB mengusung tema “Membangun Generasi Unggul yang Adaptif, dan Berdaya Saing Berlandaskan Mental, Moral dan Intelektual di Era Transformasi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka”,   diikuti oleh 1.942 peserta, dengan 1.937 mahasiswa baru dan 5 orang peserta lama yang belum mengikuti PKKMB. 

PKKMB dimulai tanggal 8 Agustus – 12 Agustus 2022, dengan sistem hybrid. Dua hari secara online dan tiga hari secara offline.

Ibrahim menjelaskan, kegiatan ini bisa menjadi pondasi bagi mahasiswa baru untuk mengenali, mengidentifikasi dan memahami bagaimana kita menjadi bagian dari UBB. 

“UBB mengenalkan PKKMB, konsepnya agak berbeda dengan format bertahun-tahun lalu. Seperti imbauan Pak Dirjen yang mengatur PKKMB,  tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan kehidupan kampus agar mahasiswa cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus dan lingkungan pendidikan tinggi, karena dunia kampus berbeda antara SMA/MA,” jelasnya.

Selain itu, salah satu keberhasilan PKKMB adalah diukur seberapa jauh mahasiswa dapat memahami konsep pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu yang ditekankan adalah bisa dapat belajar dengan baik, bisa beradaptasi dengan baik, serta bisa lulus dengan baik.

“Tidaklah mudah menjadi bagian dari mahasiswa UBB, dimana ada jalur SNMPTN lebih kurang 40% diantaranya menyeleksi secara akademik, kemudian ada jalur SMBPTN, SMMPTN BARAT dan jalur SMM UBB. Melalui jalur ini tentunya para mahasiswa melewati fase seleksi yang ketat dan banyak mahasiswa yang berharap menunggu hasil kelulusan,” tambahnya.

Dimulai dengan adab

Ia juga menyingung tagline UBB sebagai kampus #unggulmembangunperadaban, yang mana asalnya dari kata adab atau secara sederhana akhlak, bisa juga estetika nilai dan keluhuran budi.

"Hingga jika kita berbicara mengenai adab dan peradaban kita berbicara mengenai kebudayaan yang bernilai tinggi yang memenuhi syarat-syarat akhlak yang baik, norma-norma kesusilaan dan kesopanan yang tersistem. Jangan samakan UKT dengan istilah peradaban," ulasnya.

Selain itu ada juga tagline #kampuskite, tentunya memiliki makna bahwa civitas akademikalah pemilik kampus  dan jangan sampai justru  merusaknya. 

“Disisi lain, kampus kite menandakan bahwa UBB milik kita bersama dan semua harus merasa memiliki kampus kite contoh bagi mahasiswa dengan kepemilikian kampus adalah dapat mencapai prestasi-prestasi besar yang kemudian dikenal sampai jajaran nasional,” ujarnya.

Merdeka belajar sesuai talenta

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, melalui rekaman video mengaku senang menyapa mahasiswa baru yang akan mengalami masa pengenalan kehidupan kampus. 

Ia menyebutkan, dalam fase dunia perkuliahan, para mahasiswa jauh lebih leluasa untuk memilih minat dan bakatnya agar dapat menentukan arah masa dapan dirinya sendiri. 

Terlebih lagi, pada saat ini adanya program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang telah berjalan kurang lebih dua tahun serta telah diikuti ratusan ribuan mahasiswa.

“Saya yakin adek-adek tidak akan melewatkan serunya belajar di luar kampus, mulai dari magang dan studi independent bersertifikat, project riset, project kemanusian dan project wirausahaan. Kemudian ditambah lagi dengan mengajar di daerah 3T dan sampai ikut pertukaran mahasiswa di dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Selain program belajar di luar kampus, Kemendikbudristek juga memiliki program praktisi mengajar yang baru diluncurkan tahun ini, dengan  mendatangkan pengajar berpengalaman untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa.

“Dengan adanya program ini, dapat membantu para mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Mau jadi apapun kita di masa depan, semua dilakukan mulai dari sekarang ini, jangan takut mencoba sampai berhasil dan sukses,” tutupnya. 


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur