Anak-anak yang sedang berkumpul/foto: unsplash, gpiron
Media sosial memang merupakan tempat untuk bersosialisasi di jagat maya, meluapkan semua kegembiraan dan rasa. Namun harus diwaspadai karena media sosial juga kerap menjadi ajang untuk menunjukkan dan berbagai semua hal, termasuk membagikan potret sang buah hati.
-------------------
PANGKALPINANG -- Sangking asyiknya berbagi kebahagiaan, terkadang netizen khususnya ibu-ibu yang kerap khilaf saat memposting tentang aktivitas anak.
Tanpa disadari mata pedofilia kini juga memantau aktivitas anak-anak di media sosial, bahkan komunitas pedofil sudah menjamur di akun-akun medsos. FBI (Federal Bureau Investigation) dari Amerika pernah merilis bahwa Indonesia merupakan negara yang subur dengan pedofil dan tingkat kasus pedofil tertinggi se Asia Tenggara. Meskipun pihak KPAI belum meyakini hal ini, namun alangkah baiknya jika masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk melindungi sang buah hati. Karena hal ini tentunya harus diwaspadai oleh para orang tua.
Begitu pun diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Asyraf Suryadin mengimbau agar para orangtua dapat memilih dan memilah hal-hal untuk diposting di sosial media.
Kadis DP3ACSKB, Asyraf memberikan pernyataan/foto: Babelinsight
"Kita lihat konteks kegiatannya apa, apalagi setiap orang bisa melakukan aktivitas dengan media sosial kalaupun ada pemikiran (dilihat oleh pedofil) kita imbau tuk berhati-hati di medsos," imbaunya.
Asyraf mengingatkan agar orang tua dapat memantau aktivitas anak di media sosial, rutin melihat dan memeriksa ponsel anak, agar tidak ada hal-hal negatif yang dilakukan anak.
"Kami sulit membatasi aktivitas di media sosial dan semua orang bisa berbuat, kita informasikan bahwa berhati-hati di medsos penggunaannya juga butuh bimbingan orang tua dan guru," tuturnya.
Pada kegiatan Advokasi Komunikasi Informasi Edukasi Forum Anak tingkat provinsi beberapa waktu lalu, pihaknya juga menginformasikan kepada peserta untuk waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di media sosial.
"Kemarin juga dalam forum anak se Babel kita sampaikan, tujuan agar terhindar dari hal-hal negatif seperti pengunaan narkoba dan bagaimana mengelola informasi penggunaan medsos yang bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.