Ketua Satuan Tugas (Satgas) Vaksinasi Babel, Brigjen Pol. Sugeng Suprijanto bersama tim Satgas saat menjelaskan capaian vaksin di Babel/foto: babelinsight.id
Beberapa hambatan yang dihadapi untuk mempercepat vaksinasi booster ini, dikarenakan masyarakat merasa pandemi sudah tidak ada lagi.
______
PANGKALPINANG - Capaian vaksinasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) secara nasional cukup tinggi.
Angkanya berada dalam urutan ke sebelas. Meskipun demikian, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi booster yang capaiannya masih di bawah 50 persen.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Vaksinasi Babel, Brigjen Pol. Sugeng Suprijanto mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi untuk vaksinasi primer dosis ke satu Babel berada pada urutan ke delapan, dan dosis kedua pada urutan ke sebelas.
Untuk vaksinasi booster dosis pertama kita nomor tujuh, capaian ini sudah melebihi target tercapai 34 persen, tetapi tetap kita maksimalkan,"
- Sugeng Suprijanto -
Wakapolda Babel itu menyebutkan, beberapa hambatan yang dihadapi untuk mempercepat vaksinasi booster ini, dikarenakan masyarakat merasa pandemi sudah tidak ada lagi.
"Kita ingatkan kembali, ini masih pandemi bukan endemi," ujarnya.
Selain itu, masyarakat merasa bahwa aturan berpergian sudah mulai longgar, sehingga banyak yang lengah untuk ikut vaksin booster.
Berdasarkan data yang diambil dari data Kemenkes, sasaran vaksinasi di Babel sebanyak 1.283.021 (tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum, usia 12-17 tahun).
Terdiri dari target SDM kesehatan 11.099 orang, target petugas publik 89.573 orang, target lansia 95.863 orang, target masyarakat umum dan rentan 789.856 orang.
Jumlah peserta vaksin dosis satu, 1.121.436, jumlah peserta vaksin dosis kedua, 954.696, jumlah peserta vaksin dosis 3 (booster) 299.319.
Petugas vaksin mempersiapkan serum vaksin Covid-19 (foto: Google)
Sementara, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, Mikron Antariksa menambahkan, data Covid di Babel memang masih ada, bahkan ada pasien yang meninggal.
Ia menilai, salah satu upaya pencegahan adalah dengan mempercepat realisasi vaksinasi booster.
"Sampai saat ini masih ada, telah ada peningkatan, vaksinasi ini salah satu cara mencegah, di samping perlu memperkuat aturan perjalanan sesuai SE 21 tahun 2022," tambahnya.
Pihaknya juga akan menyurati maskapai penerbangan di Babel untuk merealisasikan SE ini, sehingga masyarakat juga memiliki kesadaran untuk vaksinasi booster ketika hendak berpergian.