Pemilik angkutan kopi sajikan kopi kekinian/foto: Babelinsight

"Sewaktu PPKM kami pelaku usaha dapat tekanan yang luar biasa, buka jam 5 sore jam 8 sudah harus tutup, waktunya singkat. Akhirnya muncul ide untuk mendesain mobil menjadi tempat berjualan kopi, bisa mobile dan buka lebih cepat,". 

William Putra Angga
Pemilik Angkutan Kopi

Penulis: Uka
Editor: Nekagusti
-----------------------

PANGKALPINANG -- Bermodalkan belasan juta, William Putra Angga menyulap minibus menjadi angkot (angkutan kopi) menyambangi penikmat kopi di berbagai sudut Kota Pangkalpinang. 

Berawal dari dibatasinya aktivitas masyarakat pada masa awal pandemi Covid19 kemarin atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),  William merasa ruang geraknya berjualan terbatas. 

Akhirnya, dengan menyulap minibus dengan desain warung mobile, ia berjualan kopi di berbagai titik keramaian. Tak jarang, ia pun kerap dipanggil beberapa instansi untuk menghadiri berbagai event dengan sajian kopi kekinian yang digandrungi kawula muda. 

Kendaran Angkutan kopi setelah didesain ulang/foto: Babelinsight

Kini, ia standby senin hingga jumat di kawasan Ruko City Hall, kompleks perkantoran Pemprov Babel Air Itam, dari pagi hingga sore.  Setelahnya, ia keliling ke beberapa tempat keramaian. 

"Semenjak mobile lumayanlah, beberapa event kita juga dipanggil untuk menyajikan kopi di beberapa event instansi," ujarnya. 

Menyulap kendaraan
 
William mulai berusaha sejak tahun 2016, tetapi mulai keliling menggunakan angkutan kopi sejak tahun 2020. Ia merogoh kocek belasan juta untuk menyulap kendaraannya. 

"Mobil ini beli seconds pemakaian pribadi, kemudian dibenahi habislah belasan juta, dan bisa dibawa kemana saja," ulasnya. 

Animo masyarakat luar biasa menyambut kehadiran angkutan kopi ini, apalagi kopi yang disajikan kopi kekinian yang tak hanya dikenal dengan kopi hitam yang panas, tetapi bisa di mix dengan tiramisu, hazelnut, creamer, tersedia panas dan dingin (es kopi). 

Lokasi angkutan kopi di Ruko City Hall/ Foto: Babelinsight

"Kopi, ada yang kopi biasa, full arabica dan house blend, dengan harga mulai dari Rp13.000 hingga Rp20.000," urainya. 

Keberadaan angkutan kopi ini juga menjadi pilihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk ngopi santuy disela jam istirahat, tanpa pergi jauh-jauh ke warung kopi. 

Duduk dibawah pohon, menikmati lalu lalang kendaraan di area kompleks perkantoran tersebut.