Monyet ekor panjang/Foto: google
Monyet Ekor Panjang adalah spesies primata yang paling tereksploitasi dan marak diperdagangkan. Bahkan di negara kita saja, terdapat lebih dari 4.700 monyet dijual secara online pada tahun 2020 – 2021. Ribuan monyet yang dijual ini adalah hasil dari tangkapan liar.
Kamu mungkin tidak asing dengan pertunjukan ‘Topeng Monyet’. Melihat berbagai atraksi yang dilakukan oleh monyet. generasi kita masih sangat beruntung dapat menyaksikan primata satu ini secara langsung. Menyaksikan wujudnya dengan sangar jelas. Tapi siapa sangka, kini Monyet Ekor Panjang atau Monpai atau Macaca Fascicularis dinyatakan TERANCAM PUNAH (Endangered).
Tepat pada 7 maret 2022 lalu, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Uni International untuk Konservasi Alam dalam website iucnredlist.org baru-baru ini menaikkan status konservasi monyet ekor panjang dari yang awalnya rentan menjadi terancam punah.
Dilansir dari unggahan akun @AnimalFriendsYK menyebutkan bahwa kepunahan ini dapat terjadi karena eksploitasi berlebihan seperti pemburuan, perdagangan internasional dan nasional, menjadikan hewan sebagai bahan eksperimen/penelitian, menjadikan hewan liar ini sebagai binatang peliharaan, memperlakukan hewan dengan sangat kejam dan dijadikan konten sosial media, hiburan objek wisata, bahkan pemusnahan karena dianggap sebagai hama.
Tidak hanya itu, eksploitasi alam juga menjadi salah satu penyebab habisnya hewan ini akibat penurunan populasi dialam sebagai dampak dari kerusakan habitat asli Monyet Ekor Panjang. Jika kerusakan ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin Monyet Ekor Panjang hanya bisa disaksikan fosilnya saja. Monyet Ekor Panjang hanya tinggal cerita dan kisahnya.
Nenek kakek buyut telah meninggalkan alam yang lestari, sumber daya melimpah untuk generasi saat ini. Lantas apakah pantas bagi generasi saat ini untuk meninggalkan alam dalam kondisi yang buruk untuk generasi selanjutnya?.