Erzaldi Rosman menanam bibit cabai Jawa atau cabai Jamu. Foto: babelinsight.id
Selalu ada hal baru yang ingin dikembangkan potensinya oleh Erzaldi Rosman di bidang pertanian. Kali ini, ia melihat peluang bisnis menjanjikan pada tanaman cabai jamu untuk dibudidayakan di tanah Bangka Belitung (Babel).
-----------------------------------------
BANG ER, begitu Gubernur Babel periode 2017-2022 itu disapa, bersemangat untuk memaksimalkan sumber daya yang ada. Bersama dengan pelaku pertanian Bangka Selatan (Basel), Erzaldi menanamkan bibit cabai jamu atau cabai Jawa di atas lahan tani milik Amran.
Penanaman 3 rumpun atau bibit itu menandai kerja sama antara Erzaldi, Amran selaku pemilik lahan sekaligus pengelola, H. Sukri atau Haji Duk, dan Ketua Komunitas Petani Cabai Jamu, Asep Romli. Sebanyak 200 bibit diserahkan, Selasa (2/8/2022).
Erzaldi berdiskusi usai melakukan penanaman bibit cabai Jamu di kebun milik Amran. Foto: babelinsight.id
Erzaldi berharap tanaman cabai jamu ini menjadi alternatif sebagai tanaman tumpang sari arah tanaman sela di antara kebun durian, lada, dan tanaman lainnya. Diketahui, di lahan tersebut juga banyak ditanami berbagai macam buah dan sayuran.
"Hebatnya lagi tanaman cabe jamu ini bisa dipanen tiap minggu. Ini bisa menjadi potensi, sebagai alternatif bagi para petani lada untuk menambah penghasilan mingguan, menunggu masa panen lada," ujar Erzaldi, peraih penghargaan Sindo Government Award sebagai Provinsi Terbaik Kategori Pariwisata di tahun 2018.
Namun demikan, Erzaldi mengingatkan, jangan sampai dalam pengembangan cabai jamu ini nantinya akan terjadi over supplay atau pasokab yang berlebih, sehingga dapat mempengaruhi harga jual komoditi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Petani Cabai Jamu, Asep Romli mengatakan, pihaknya telah mengembangkan komoditi ini di Babel sejak 2015. Kali ini, mereka sepakat menjalin kerja sama dengan Koperasi Petani Lada Bangka Belitung, akan membantu para petani dengan menjadi optaker hasil produksi cabai jamu.
Jabat tangan antara Erzaldi Rosman bersama Amran, Asep Romli dan Haji Duk. Foto: babelinsight.id
Cabai jamu ini banyak dicari karena adanya permintaan ekspor sebesar 40 ton. Hal ini mungkin dipenuhi karena memiliki masa tanam yang relatif singkat, yaitu 3 bulan dan memiliki masa panen seminggu sekali. Selain itu, tanaman tersebut, selain menjadi tanaman produksi, juga menjadi tanaman induk yang menghasilkan bibit yang baru.
Ketua Koperasi Petani Lada Bangka Belitung Haji Duk, membenarkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Komunitas Petani Cabai Jamu. Komoditas ini akan membantu para petani lada untuk mendapatkan alternatif tambahan penghasilan mingguan, sehingga membantu petani memenuhi kebutuhan sebelum masa panen lada.