Ustad Derry Sulaiman saat menyampaikan Syiarnya melalui Syairciptaannya, di Ruang Melati, Sabtu (30/7/22)/foto: babelinsight.id
Baginya, tahu diri salah satunya dilakukannya sejak lama mulai dari berpakaian seperti saat ini karena satu alasan, yaitu mencintai Rasulullah. Salah satu buktinya baginya adalah bagaimana hidup seperti sunah Rasulullah.
-----------------------------------------
PANGKALPINANG - "Coba bayangkan jika tidak ada Derry Sulaiman, Opik, Maher Zein dan ulama-ulama lain di muka bumi ini, maka yang tersisa di dunia ini hanya musik-musik syetan,".
Itu adalah prakata dari Ustad Derry Sulaiman, yang bercerita pengalamannya mulai hijrah dari penggemar musik metal hingga menjadi seorang syiar, melalui syair lagu-lagu karyanya dalam pertemuan bertajuk Ngobrol Perkara Iman (Ngopi), di halaman Ruang Melati, di Pangkalpinang, Sabtu (30/07/2022).
"Hai teman-teman di tiktok, malam ini kita santai saja, happy happy masuk surga. Bersama Bapak Erzaldi Rosman," buka Ustadz Derry menyapa audiens-nya live aplikasi TikTok.
NGOPI (Ngobrol Perkara Iman) bersama Ustad Derry Sulaiman di Ruang Melati, Sabtu (30/7/22)/foto: babelinsight.id
Ustad yang akrab dipanggil Bang Derry menceritakan bahwa dia menggemari musik-musik luar negeri terlebih Metalica.
"Saya meniru semua terkait personil band Metallica termasuk outfitnya. Lalu, saat ini banyak yang bertanya mengapa saya berpakaian seperti ini," ujarnya.
Baginya, tahu diri salah satunya dilakukannya sejak lama mulai dari berpakaian seperti saat ini karena satu alasan, yaitu mencintai Rasulullah. Salah satu buktinya baginya adalah bagaimana hidup seperti sunah Rasulullah.
"Sejak 22 tahun saya tidak melepas sorban, pakaian saya tidak mahal, bahkan beberapa dijahit sendiri oleh istri saya," ungkapnya sesederhana tampilan dirinya, meniru yang digunakan Rasulullah.
Ustad Derry di kesempatan itu menunjukkan keahliannya bermusik. Ia menyanyikan sebuah lagu penuh makna dengan lirik sebagai berikut:
Siang-siang bicara merayu mengajak umat. Malam-malam ku menangis lagi, sibuk kepada aib sendiri. Semoga Allah mempertemukan dengan Rasulullah.
Nah, lagu ini dijelaskannya pernah dibawakan di Mekah di hadapan Ulama Besar di Mekah, liriknya siang berkeringat berdakwah, malam memohon hidayah adalah dua pekerjaan Rasulullah. "Dan saya diberikan restu untuk terus menjalankan syiar melalui syair," jelasnya.
Dan ia mengajak untuk tidak melupakan sejarah, karena seperti yang ia sampaikan, bahwa Islampun masuk ke Nusantara melalui budaya.
Iapun bercerita, kerap dibully di mana-mana karena pakaian dan caranya syiar melalui syair, lantunan musik dan sebagainya. Tapi dia tak gentar, karena dari posisinya dirinya melihat angka enam, tapi dari sisi audiens akan melihat angka sembilan.
"Dakwah saya memang lebih banyak tidak ditempat dakwah, tugas saya adalah mengajak seluruh umat manusia mencintai ulama, mencintai islam," akunya.
Cerita tentang sebuah lagu berjudul Air Hujan
Menariknya, lagu yang dinyanyikan Bang Derry adalah ini salah satu lagu dari album pertamanya, yang alhamdulillah waktu itu diproduseri oleh Erzaldi Rosman Melati. Saat itu, tambahnya, Pak Erzaldi masih menjabat Kepala Daerah Bangka Tengah periode kedua.
Bang ER dan Melati Erzaldi di acara NGOPI (Ngobrol Perkara Iman) bersama Ustad Derry Sulaiman/foto: babelinsight.id
"Ini spontan saya teringat lagu ini, lagu ini bercerita tentang simple life simple problem. Tiba-tiba saya teringat lagu ini dan produsernya adalah Pak Erzaldi dan Uni Melati, terima kasih," ungkapnya menceritakan lagu yang berjudul Air Hujan.
"Saya terima kasih, Pak Erzaldi dan Uni telah memberi support untuk pembangunan Masjid Baitul Rahman di Palembang dari akad bersedekah untuk masjid dan memiliki lukisan karya saya," ungkapnya, yang kemudian malam itu ia tutup dengan kutipan khasnya:
Sekurus-kurusnya ikan, pasti ada dagingnya. Segemuk-gemuknya ikan, pasti ada tulangnya. Ambil intinya, buang busuknya.