News


Kamis, 28 Juli 2022 13:08 WIB

Erzaldi Rosman

Pemimpin dalam Perspektif Erzaldi

Erzaldi Rosman saat memimpin rapat bersama pihak terkait dalam suatu agenda. Foto: babelinsight.id

Penulis: Rz

Editor: Poe

Dalam setiap kesempatan, Erzaldi Rosman selalu menyebutkan jika seorang kepala daerah selaiknya EO (Event organizer). Mereka sebagai perencana, sekaligus sebagai penanggung jawab hingga terlaksananya suatu kegiatan dengan baik dan lancar.

Perumpamaan itu juga dijadikannya sebagai prinsip dalam mengemban amanah dari masyarakat. Sebagai pimpinan, khususnya kepala daerah, tidak sekadar harus mahir dalam merancang strategi, tetapi juga harus mampu untuk mengeksekusi. Tujuannya untuk kemajuan daerah.

Semasa menjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022, Erzaldi tidak hanya berkutat pada kata 'perintah', dan hanya menulis di depan papan putih, kemudian berakhir pada tanda tangan di atas kertas putih (persetujuan). Namun, dia ikut berpikir, bagaimana perencanaan tersistematis itu dapat terealisasi. 

Erzaldi Rosman (kiri) dan istri, Melati Erzaldi (tengah) mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno, dalam acara talk show di Belitung. Foto: babelinsight.id.

Turun tangan adalah jalan terbaik baginya. Ia mencontohkan dalam sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pelaku usaha memang dituntut berinovasi dalam mengembangkan produk-produknya. Peran pemerintah? Menurut Erzaldi, peran pemerintah tidak saja soal 'menyuapi' subsidi, kemudian melepas. 

Peran lain yang harus dipenuhi seorang pemimpin ialah, dengan ikut berupaya membuka peluang dalam hal pemasaran bagi setiap produk-produk yang dihasilkan. Ada peluang ada pasar. Itu pula yang dilakukannya menunjang kreativitas para entrepreneur. 

"Oleh karena itu, selain diperlukan hard skill dan soft skill yang mumpuni, pelaku UMKM juga perlu mendapatkan akses pasar dan permodalan yang luas," katanya dalam satu kegiatan beberapa waktu lalu.

Salah satu contohnya ialah produk sedotan minuman atau eco straw berbahan tanaman purun. Ia menyadari jika produk UMKM asal Belitung itu punya nilai bisnis yang menjanjikan. Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dari sisi kemanfaatan pun, purun yang bernama latin Lepironia articulate ramah lingkungan, karena terbuat dari tumbuhan sejenis alang-alang, sehingga meminimalisir penggunaan plastik maupun kaca.

"Eco straw purun ini sudah dilirik orang luar. Maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai orang Babel yang memproduksinya, juga harus menggunakannya," ujarnya. 

Kemudian, ia ikut membuka pasar luar dengan mempromosikan purun eco straw kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno, ketika berkunjung ke Bangka Belitung. Erzaldi secara khusus memamerkan, dan menjelaskan manfaat dari sedotan purun tersebut. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno, memperkenalkan purun eco straw, produk UMKM asal Belitung di sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Foto: ist.

Alhasil, potensi ini juga mendapat respon positif dari Menparekraf. Bahkan, Menteri Sandi memperkenalkannya kembali di panggung internasional, tepatnya di United Nations General Assembly Hall di New York, Amerika Serikat, dalam sidang umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bertema "High-Lebel Thematic Debate on Tourism". 

“Kita perlu memastikan bahwa proporsi yang lebih besar dari program pariwisata berkelanjutan bermanfaat bagi masyarakat. Kemakmuran dan planet akan mengalir ke masyarakat lokal, dan masyarakat adat,” kata Menteri Sandi di hadapan peserta sidang dari berbagai negara.

“Seperti eco straw yang saya bawa ini berasal dari kepulauan Bangka Belitung. Ini adalah tindakan nyata dimana kami mengganti sedotan dari bahan plastik dengan sedotan yang berbahan rumput,” katanya menambahkan.


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur