Ilustrasi bencana alam di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Dari beberapa bencana yang terjadi disebabkan oleh hal-hal yang seperti misalnya angin kencang, puting beliung, banjir dan sebagainya. Masyarakat bisa mewaspadai jika kemungkinan bencana itu terjadi.
PANGKALPINANG - Karena bencana memang tak ada yang pernah tahu, kapan akan terjadi dan dimana. Tetapi satu hal yang harus dipahami adalah cara menyikapi keadaan darurat yang terjadi.
Masyarakat Bangka Belitung (Babel) memerlukan edukasi untuk menyikapi ketika terjadi bencana, selain itu perlunya mitigasi bencana atau upaya untuk mengurangi risiko bencana.
Mikron Antariksa, Kalakhar BPBD Babel/foto: babelinsight.id
"Situasi cuaca di Babel yang tak menentu, apalagi sekarang musim pancaroba sebentar panas hujan, angin dan air pasang. Artinya mitigasi memang sudah harus sering dilakukan dan berulang," ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, Mikron Antariksa.
Mitigasi ini melibatkan masyarakat, memberikan edukasi bagaiama upaya mengurangi risiko bencana, meskipun tak ada yang bisa memprediksi kapan bencana terjadi.
"Yang terpenting itu kita tahu, masyarakat harus tangguh. Tetapi sampai hari ini saya melihat masyarakat Babel itu tangguh menghadapi bencana," sebutnya.
Contohnya, sambung Mikron, ketika banjir tahun 2016 terjadi, pagi hingga siang banjir, kemudian sore atau malam sudah ada yang jualan pecel lele.
"Belum ada saya dengar masyarakat bunuh diri stres menghadapi bencana, coba di luar negeri pernah kita dengar ada yang stres karena menghadapi bencana," ulasnya.
Ia menambahkan, masyarakat harus dibekali pemahaman dan pengetahuan teekait jenus bencana spesifikasi dan penanggulangannya. Apalagi di Babel, sangat berpotensi terjadi bencana angin kencang puting beliung, yang bisa menyebabkan rumah rusak dan sebagainya.
"Potensi yang sering terjadi itu kalau musim hujan ada banjir, angin kencang puting beliung yang mengakibatkan kerusakan rumah, kalah kebakaran nominalnya nggak banyak, tetapi tetap diwaspadai," bebernya.
Upaya lain, juga diperlukan kerjasama semua pihak untuk menjaga lingkungan. Beberapa bencana alam seperti banjir yang kerap melanda diakibatkan karena fungsi lingkungan yang sudah beralih.
Uka