(Tampak seorang pengunjung menikmati keindahan Danau Pading/foto: babelinsight.id)
Air Danau Pading inipun biru kehijauan karena proses alami yang terjadi ditambah adanya mata air pada kolong bekas galian timah. Sehingga, mirip-mirip dengan suasana di New Zealand jika musim salju.
Bangka Tengah--Bosan menjelajahi pantai di Bangka Belitung (Babel)? Tenang. Anda bisa menikmati keindahan yang tak kalah ciamiknya seperti Danau Pading di Desa Perlang, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng)
Meskipun danau ini bukan terbentuk dari danau alami, tetapi menawarkan sensasi tersendiri kala berlibur ke kolong bekas penambangan timah ini. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Danau Pading, Jaya menuturkan, pihaknya mulai merintis danau ini sejak 27 Oktober dua tahun silam. Berawal dari ketertarikan untuk mengelola danau yang terbentuk dari sisa-sisa eksploitasi timah di wilayah tersebut.
Bahkan, di tepi danau anak-anak pun bisa mandi menikmati dinginnya air Danau Pading. Aktivitas mandi tidak disarankan hingga ke tengah, karena kedalaman kolong yang cukup dalam. Pengunjung hanya diperbolehkan mandi di tepian saja.
Jika sobat insight ingin berwisata mengelilingi danau seluas 23 hektar itu, pengunjung bisa menyewa perahu yang disediakan pengelola, satu kepala dewasa cukup membayar Rp 10.000 dan anak-anak Rp 5.000.
(Danau Pading menjadi alternatif bagi liburan keluarga yang asyik/foto: babelinsight.id)
Pertama kita melihat potensinya, dari situlah kita mulai ada kesadaran, kemudian bergerak untuk merintis danau ini, awalnya secara urunan secara swadaya saling merangkul dan berinisiatif untuk mengembangkannya dengan lebih mengandalkan sumber daya alam sekitar," ujar Jaya.
Danau Pading, berada di dekat Bukit Pading, sekitar 80 Km dari Kota Pangkalpinang, atau menempuh waktu 90 menit. Kini, Danau Pading sudah dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan di Bateng. Pengelola juga telah menyediakan gazebo dan bangku untuk wisatawan santai menikmati keindahan danau sambil disapu semilir angin.
Pokdarwis juga membangun jembatan menuju ke tengah danau, wisatawan bisa memanfaatkan ini untuk mendapatkan foto terbaik.
Spot foto yang menarik
Tak hanya itu, terdapat juga tempat foto yang berada di ketinggian, dibuat seperti rumah panggung tanpa atap, dari atas ketinggian itu, wisatawan bisa menyaksikan keindahan Danau Pading dari atas.
(Pemandangan Danau Pading diambil dari salah satu sudut/foto: babelinsight.id)
Awalnya banyak respon negatif dari masyarakat,tapi kita tanggapi sebagai motivasi. Secara prinsip kita tidak berharap kepada desa tapi apa yang akan kita berikan kepada desa dengan inovasi dan kreatifitas itulah kami mengembangkan bakat sehingga itu menjadi seperti sekarang ini," sebutnya.
Pada hari biasa, pengunjung yang datang sekitar 200 orang, tetapi pada weekend atau sabtu minggu naik menjadi 500 orang, bahkan pada saat musim liburan mencapai 700 orang. Setiap orang dikenakan biaya masuk Rp 5.000.
"Dari dana itulah kami mengembangkan Danau Pading, untuk fasilitas dan perawatan perahu," ulasnya.
Jaya tentunya tak sendiri, ia dibantu 26 rekannya yang bergelut mengelola Danau Pading. Mulai mengoperasikan perahu, kebersihan, hingga petugas di pintu masuk.
Ke depannya, ia akan menggandeng UMKM setempat untuk memasarkan produk unggulan di Danau Pading ini.
"Kami masih menunggu pembangunan pujasera sementara ini yang ada cuma warung anggota sendiri," demikian Jaya.
Sobat Insight penasaran ingin mengunjungi Danau Pading ini? Cuss segera agendakan jadwal liburanmu ke Danau Pading. Bawa bekal yang banyak, kostum yang keren agar nantinya mendapatkan foto terbaik karena
ada banyak spot foto yang Instagramable. dan jangan lupa, untuk tidak membuang sampah sembarangan, selalu jaga kebersihan di manapun kalian berlibur berlibur.
Uka