Lifestyle


Sabtu, 16 Juli 2022 09:59 WIB

Fashion

Citayem Fashion Week, Fenomena Anak Muda Jakarta, Mencari Konsep Diri

(interkasi anak muda citayem fashion week /Foto dari Instagram @byan_tino)

“Jika di telisik lanjut usia ini kisaran usia 15 sampai usia 21 tahun dan dalam psikologi perkembangan adalah usia remaja. para ahli semua berpendapat bahwa dalam rentang usia ini anak anak akan sangat  mudah sekali terpengaruh, mengikuti arus, konsep diri yang cenderung masih kebingungan dan bahkan cenderung masih relatif memerlukan tempat untuk mendapat pengakuan

Wahyu Kurniawan M.Psi.,Psikolog 
Psikolog dan Dosen IAIN SAS Bangka Belitung,

Istilah 'Citayem Fashion Week'  yang viral di media sosial membuat banyak warga net penasaran, fenomena fashion street anak Citayem  dan Bojong Gede viral dimulai karena outfit nyeleneh yang dikenakan oleh remaja tersebut. Fenomena ini bermula karena beberapa remaja dan muda-mudi acapkali ‘nongkrong’ di daerah Stasiun Kereta Bandara Sudirman BNI City. Diketahui beberapa remaja tersebut berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya. Sebut saja anak-anak dari daerah Citayam dan Bojong Gede.

Berkat penampilan mereka yang khas yang terdiri dari pakaian bernada monokrom dan tak jarang menggunakan merek distro lokal menjadikan para remaja Citayam dan Bojong Gede ini fenomena sosial yang unik. Bahkan media lokal asal Jepang pun mulai melirik fenomena ini,

Bagaiman fenomena ini jika dilihat dari sisi psikologis remaja?

Psikolog dan Dosen IAIN SAS Bangka Belitung, Wahyu Kurniawan M.Psi.,Psikolog

Salah seorang psikolog yang juga merupakan dosen IAIN SAS Bangka Belitung, Wahyu Kurniawan M.Psi.,Psikolog mengatakan bahwa phenomena bermunculannya anak anak di daerah citayem yang sedang trand kini tentu saja membuat orang anak bertanya tanya mengapa sebegitu viral dan menariknya untuk di kaji. Baik kalangan antropolog, sosiolog, pengamat fashion, dan lainnya juga hingga psikolog.

kawasan ini viral sendiri awalnya di populerkan oleh tiktoker, mendapat perhatian gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan menjadi sorotan Menteri Parekraf, Sandiaga Uno kembali pada kemunculan  citayam fasihon week sendiri kini banyak di gemari dan di cari oleh remaja remaja dengan gaya fashion yang begitu bervariasi pola bicara yang seperti "selebew" . dua remaja yang kini kerap di sebut sebut seperti jeje dan roy kini menjadi salah satu yang dicirikan memiliki magnet yang kuat dan mudah populer bahkan sempat di tawarkan mendapatkan beasiswa oleh kemenfarekraf"

Ketenaran jeje dan roy sendiri menjadikan salah satu cara yang hampir ingin di ikuti oleh remaja remaja tadi dengan tujuan aktualisasi diri dan populer. pengakuan ini, di percantik dengan atribut pakaian, cara berjalan, cara bicara dan lain yang  mengikat. maka hal ini mudah sekali berpengaruh terhadap anak remaja.

Siklus yang tak bertahan lama

Fase remaja ini tentunya fase proses pencarian identitas diri dan biasanya siklus ini tidak akan bertahan lama sembari waktu dan polanya. dulu saja banyak kaula muda suka dengan gaya rambut artis A B C D, berpakaian Ala Skaters dan lainya, namun lambat laun pun akan memudar begitu saja. karena sejatinya proses pencarian jati diri remaja ini akan tumbuh secara bertahap sampai ia menemukan apa yang di maksudkan tentang dirinya pada area self awarenes, self concept.

Fenomena yang harus dikendalikan

(jeje dan roy/Foto dari Instagram @byan_tino)

Hal yang perlu di kendalikan adalah dari kemunculannya ialah pola pergaulan muda mudi di sana yang nongkrong membawakan  pasangan yang masih di bawa usia, mempertontonkan remaja yang nyaris menghabiskan  waktu berhari hari untuk ada di sana. maka hal ini tentu saja perlu kontrol dan pengawasan agar tidak berimplikasi pada hal hal negatif yang tidak di inginkan

NG


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur