(Gas elpiji 3 Kg yang sempat mengalami kelangkaan di Toboali/foto: babelinsight.id/ilustrasi)
Pasca lebaran Idul Adha, pasokan gas elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram berangsur lancar di Toboali karena diketahui, sepekan terakhir pasokan dari distributor sudah berjalan baik karena setiap hari masuk ke pangkalan. Namun berbeda sebelum Idul Adha, masyarakat susah mendapatkan gas subsidi.
TOBOALI - Salah seorang pemilik pangkalan gas, Susi yang punya pangkalan di Jalan AMD Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan mengatakan, sebelumnya memang sempat harga gas elpiji 3 Kg mengalami kenaikan.
Sebelumnya yang 3 Kg bisa didapat dengan harga Rp 20.000, naik menjadi Rp 25.000 dan gas tabung besar 12 Kg sebelumnya Rp 220.000, naik menjadi Rp 240.000.
"Memang sempat langka bang untuk gas elpiji melon (3 Kg) dan besar (12 Kg), namun seminggu terakhir untuk harga gas melon sekarang tetap Rp 20 ribu dan gas besar naik harga menjadi Rp 240 ribu, sebelumnya Rp 220 ribu," kata Susi kepada babelinsight.id, Kamis (14/7/22).
Menurut Susi, dengan permintaan yang meningkat dari pembeli membuat ketersediaan stok terbatas sehingga membuat kelangkaan gas elpiji beberapa pekan terakhir.
"Kelangkaan gas elpiji sebelumnya memang sempat terjadi, tiap pembeli datang ke sini membeli dua tabung 3 kilo sekaligus, dengan hari biasanya cuma beli satu tabung elpiji melon. Otomatis ketersediaan gas melon langka jadi beralih ke gas elpiji yang tabung besar," tutur Susi.
Lanjut Susi, pangkalan mereka memprioritaskan kepada pembeli yang terdata saja, karena mereka menyuplai gas berdasarkan pendataan kartu keluarga dari RT setempat.
"Untuk mendapatkan gas di pangkalan kita, memang sudah menerapkan melalui data KK (kartu keluarga, red) untuk jenis gas melon. Dan gas elpiji yang besar jarang dibeli terkecuali hari hari besar seperti lebaran kemaren, alhamdulillah beberapa hari ini sudah banyak gas," jelas Susi.
Try