Lokal


Kamis, 14 Juli 2022 16:00 WIB

Pangkalpinang

Tahun Ajaran Baru, Kurikulum Baru?

Siswa melakukan praktek  sesuai minat pembelajaran

"Muatannya itu pengembangan potensi siswa 70 persen, 30 persen diisi profil pelajar pancasila. Artinya siswa nanti berkembang sesuai mata pelajaran yang diinginkan dan menekankan nilai karakter,"

Ervawi
Kepala Dinas Pendidikan Babel

PANGKALPINANG -- Mulai tahun ajaran baru ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mulai menerapkan kurikulum merdeka di satuan pendidikan. Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam ini disebut menyesuaikan dengan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. 

"Kalau Kurikulum tahun 2013 (K-13) itu kan sebelum masa pandemi, nah setelah dua tahun kemarin pandemi pola kurikulum ini dirubah, menyesuaikan tetapi untuk pelaksanaan di kurikulum merdeka ada yang mengacu ke K13," kata Kepala Dinas Pendidikan Babel, Ervawi, Kamis (14/7/22). 

Apa itu Merdeka Belajar?

Ervawi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kep. Babel

Ia menyebutkan, kurikulum merdeka ini memuat dua hal yang difokuskan untuk mengembangkan potensi siswa serta pendalaman profil pelajar pancasila. 

Pengembangan potensi siswa ini dilihat dari minat dan kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran, sehingga untuk penjurusan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dilakukan pada kelas XI (sebelas) setelah dilihat kemampuannya selama di kelas X, oleh guru atau bahkan sekolah bisa menggandeng psikolog. 

"Karena kalau dari awal ditentukan, belum tentu sesuai dengan kemampuan siswa
banyak setelah berjalan anak tidak mampu. Jadi kurikulum merdeka tidak ada penjurusan awal," terangnya. 

Tak menutup kemungkinan, bisa saja ada jurusan baru di sekolah, bukan saja hanya IPA dan IPS saja. 

"Anak-anak nanti dipetakan sesuai potensinya, termasuk potensi kondisi orangtua," imbuh Ervawi. 

Ia menambahkan, 30 persen kurikulum mereka ini dari segi profil pelajar pancasila  menanamkan karakter  pada siswa yang terdiri dari enam kompetensi  yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis dan kreatif.

"Menanamkan karakter ketuhanan kepada siswa, bergotong royong bersama lingkungan sekolah, jadi harapannya pembelajaran di sekolah berimbas ke masyarakat," ulasnya. 

Siswa juga diharapkan mandiri dalam belajar, mengakses berbagai macam metode pembelajaran, pembelajaran juga bisa dilakukan dengan diskusi dan lainnya. 

Apakah sudah diterapkan di Babel?

Tahun lalu, SMA Negeri 1 Tempilang di Babel sudah mulai menerapkan kurikulum ini sebagai sekolah penggerak, dan tahun ini akan diterapkan keseluruhan. 

"Dokumen kurikulum sudah selesai, tinggal nanti pelaksananya. Nah untuk siswa yang naik ke kelas XI tahun ini masih mengikuti alur kurikulum K-13 tetapi nilai karakter kita masukkan sesuai kurikulum merdeka," pungkasnya.

uka


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur