Lifestyle


Rabu, 13 Juli 2022 16:07 WIB

Health

Filosofi Teras, Latihan Mental Buat Gen Z dan Milenial Anti Galau

Filosofi Teras atau disebut juga stoisisme adalah aliran filsafat yunani romawi kuno yang sudah berusia lebih dari 2000 tahun. Tetapi ditenggarai masih relevan untuk kondisi manusia zaman sekarang.

Buku Filosofi Teras  yang ditulis oleh Henry Mampiring ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2018, dan di tahun 2022 buku ini sudah mencetak edisi ke-25nya. Siapa yang penasaran akan buku  yang mengupas salah satu sisi filsafat yunani ini?

Filsafat tentang Stoisisme dijelaskan oleh Henry Manampiring dalam buku tersebut bahwa kita akan menemukan beragam cara untuk menangani emosi negatif yang tumbuh dari dalam diri kita. Tentu, semakin bertambah dewasa akan semakin banyak masalah yang bertubi-tubi. 

Hal itu tidak bisa dihindari lagi.
Yang ingin dicapai oleh Stoisisme adalah kebebasan dari rasa sedih, marah, cemburu, curiga, baper dan lainya. Tapi lebih bagaimana cara kita dapat menghindari emosi negatif sehingga kita mencapai ketentraman jiwa. Selain itu, pembaca juga diajak untuk melakukan kebaikan, dan di sini terdapat empat kebaikan utama, yakni kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan menahan diri. 
Untuk mencapai hal tersebut, Di dalam buku ini diterangkan terkait dikotomi kendali.  

Apasih dikotomi kendali?
 Maksud dari dikotomi kendali adalah menyadari bahwa terdapat hal hal yang memang dalam kendali kita, dan memahani bahwa terdapat hal-hal diluar kendali kita. 

“some things are up to us, some things are not up to us”
-epictetus-

Apa sajakah yang ada dalam kendali kita?
Pertimbangan, opini, presepsi, respon, keinginan dan tujuan,serta segala sesuatu yang merupakan fikiran dan tindakan kita sendiri. Sedangkan hal yang tak menjadi kendali kita yakni tindakan orang lain, opini, popularitas, kesehatan dan kekayaan kita, kondisi di saat kita lahir, keadaan atau situasi alam semesta.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, hal yang paling penting jika terjadi masalah dalam kehidupan seseorang bukan terpaku pada masalahnya, namun respon kita terhadap masalah tersebut.
Di buku setebal 267 halaman itu juga disebutkan bahwa terdapat beberapa orang juga yang kurang setuju dengan dikotomi kendali ini dan akhirnya lahirlah trikotomi kendali.

Apakah trikotomi kendali itu? Willian Irvine dalam bukunya A Giude to good life: Ancient ar of stoic joy menjelaskan trikotomi kendali yang terdiri atas, hal yang kita bisa kendalikan sepenuhnya, hal yang tak bisa kita kendalikan sama sekali, dan hal yang sebagian masih bisa kita usahakan untuk dikendalikan. Seperti, sekolah, pekerjaan, perlombaan, hubungan dengan pasangan, bisa dimasukkan ke dalam kategori ketiga Sebagian dalam kendali,s epeti saat kita ingin mengikuti perlombaan, kita memiliki kendali penuh atas fikiran dan usaha kita dan juri serta faktor-faktor lain yang tak bisa kita kendalikan pun ada disana.  

STAR

Stoisime juga mengajarkan sebuah prinsip yang disebut STAR (Stop, Think, Assess, Respond). Dengan STAR kita dapat menyikapi masalah dengan runtut, sehingga masalah yang terjadi dapat dicari akar permasalahan dan jala keluarnya.

Pertama Stop. Maksudnya begitu merasakan emosi negatif, kita harus berhenti dahulu. Jangan larut dalam keadaan tersebut. Walau terkesan kita tidak mau terlibat dalam permasalahan yang terjadi, padahal dengan berhenti dahulu kita bisa menyikapi masalah yang terjadi dengan lebih tenang.

Kedua Thing dan Assess. Usai berhenti menenangkan emosi, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan dengan cara memikirkan masalah yang sedang terjadi. Selesei memikirkan masalah yang terjadi dengan tenang, barulah kita bisa menilai (assess) perasaan negatif tentang masalah yang kita alami bisa dibenarkan atau tidak?

Terakhir Respond. Susudah kita berhenti, lalu memikirkan masalah yang terjadi, dan menilai terhadap masalah yang dialami, barulah kita bisa meresponsnya. Respons yang dilakukan bisa berupa tindakan maupun ucapan, tergantung harus seperti apa yang kita lakukan. Dengan demikian, sikap yang kita tunjukkan dalam menyikapi masalah dapat mencerminkan kedewasaan diri.
Nah, ulasan ini hanya sebagian kecil cerita dan informasi yang ada di buku Filosofi Teras. Masih banyak kisah lainya yang dapat kamu ambil pelajarannya melalui buku ini. Selamat membaca!.

NG


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur