Bulog menggelar operasi pasar daging beku di RPK Center Gatot Subroto. (ANTARA FOTO/Rahmad).
"Ya orang dengan riwayat hipertensi tidak diperbolehkan makan daging sapi/kambing dalam jumlah banyak karena segala sesuatu yang dikonsumsi dalam jumlah banyak pasti akan menimbulkan gangguan kesehatan,"
Karina Dwi Handini
Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
PANGKALPINANG - Dari apa yang disampaikan Karina, maka hati-hati bagi penderita hipertensi.
Sejatinya mereka penderita hipertensi dilarang mengkonsumsi daging secara berlebihan. Mengapa demikian? Karena daging mengandung natrium cukup tinggi, berkisar 90 - 100 mg.
Ia menegaskan, tak hanya bagi penderita hipertensi saja, tetapi pada masyarakat yang memiliki riwayat penyakit lainnya juga harus terperhatikan.
"Daging mengandung kandungan natrium ini dapat meningkatkan risiko pada penderita hipertensi. Sedangkan ambang batas konsumsi natrium perhari 1500-2300 mg," kata ahli gizi ini.
Semua bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, tambah lulusan S2 Universitas Gajah Mada ini sudah mengandung natrium. Sehingga konsumsi daging yang berlebih pada penderita hipertensi jelas akan memicu naiknya tekanan darah.
"Apalagi jika ada komplikasi penyakit lainnya," imbuhnya.
Ia menjelaskan, daging baik sapi maupun kambing merupakan salah satu bahan pangan sumber zat gizi protein. Zat gizi lain yang terkandung dalam daging adalah lemak.
"Lemak pada daging sapi relatif lebih tinggi daripada daging kambing. Sedangkan untuk kandungan zat gizi mineral seperti kalsium, kalium, natrium dan fosfor relatif sama antara daging sapi dan kambing," urainya.
(Karina Dwi Handini, Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang).
Wanita kelahiran tahun 1983 ini menyebutkan, konsumsi daging sapi dan kambing baik bagi kesehatan, asalkan tidak dalam jumlah banyak.
Ia menuturkan, sapi memiliki kandungan mineral besi dan vitamin A yang lebih tinggi daripada kambing. Sehingga daging sapi juga merupakan salah satu bahan pangan yang merupakan sumber zat besi dan vitamin A.
"Manfaat daging sapi dan kambing dapat dilihat dari zat gizi yang dominan terkandung dalam bahan pangan tersebut, seperti misalnya protein. Protein sangat bermanfaat sebagai zat pembangun yang berfungsi untuk mengganti sel-sel yang rusak/mati," jelasnya.
Selain itu, tambahnya protein juga sangat penting bagi anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan. Konsumsi protein dalam jumlah sesuai kebutuhan dapat mencegah anak-anak dari risiko stunting. Apabila status gizi anak baik maka pertumbuhan dan kecerdasan anakpun baik.
Selain untuk pertumbuhan, protein juga penting dalam membangun maupun memperbaiki daya tahan tubuh. Sehingga orang yang sedang dalam masa penyembuhan harus mengonsumsi protein yang cukup. Yang salah satunya dapat diperoleh dari daging.
"Berkaitan dengan zat besi dan vitamin A, daging sapi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan dapat mencegah seseorang dari penyakit mata dan anemia. Zat besi ini penting utk remaja putri dan ibu hamil maupun menyusui agar terhindar dari anemia," demikian Karina.
Uka