Ilustrasi Artificial Intelegence (AI)
"Zero Trust" dapat menentukan transaksi aneh (misalnya, dana untuk pembelian mobil, ditransfer oleh pejabat, yang gajinya jelas tidak sesuai dengan tingkat kendaraan), serta melacak koneksi pejabat satu sama lain. Selain itu, sistem yang sama memperkirakan nilai kavling tanah dan rumah milik pejabat.
Tenang, yang dimatikan bukan manusia kok, tapi robot kecerdasan buatan yang dibuat di China. Pada awal dimanfaatkannya alat yang diberi nama ‘Zero Trust’ telah berhasil mengungkap 8.721 pegawai negeri China yang terlibat dalam penggelapan uang, penggunaan kekuasaan sewenang-wenang, penyalahgunaan uang rakyat, dan nepotisme.
China mencoba menggunakan teknologi tinggi untuk memecahkan banyak masalah, termasuk interaksi sosial warga, kepatuhan pada hukum, kepatuhan terhadap aturan komunikasi dalam jaringan dan masih banyak lagi.
Salah satu Sistem disebut "Zero Trust", tujuannya adalah untuk mencari pejabat korup yang dengan hati-hati diperangi oleh pemerintah China. Sistem ini memiliki akses ke 150 database penting negara, yang berisi banyak informasi tentang pekerjaan dan kehidupan sosial pejabat. Kecerdasan buatan memproses data ini dan mengidentifikasi inkonsistensi yang mungkin mengindikasikan pelanggaran hukum oleh mereka yang diminta untuk melayaninya.
Tapi setelah dimanfaatkan, teknologi seperti enormous information dan kecerdasan buatan ini pun dimatikan karena terlalu efektif namun menimbulkan masalah.
Bagaimana cara kerjanya?
Faktanya adalah bahwa sistem menunjuk ke pelanggar, tetapi tidak dapat "mengatakan" mengapa orang ini adalah pejabat yang korup. Untuk penyelidikan setiap kasus harus menarik banyak orang yang tidak selalu memberikan kesimpulan yang jelas. Pekerjaan semacam ini bisa berlangsung berbulan-bulan, dan aparat penegak hukum pun kewalahan. Di satu sisi aparat ini pun perlu melakukan hal lainnya.
Akibatnya, diputuskan bahwa para tersangka hanya akan diperingatkan. Aparat menghubungi mereka yang ditunjuk oleh mobil dan menyarankan mereka untuk tidak membuat kesalahan di masa depan.
Menurut informasi yang diberikan oleh salah satu karyawan sistem, maka diputuskan untuk menangguhkan pekerjaannya. Karena sebagian besar pejabat mengeluh tentang "tekanan" yang mereka rasakan saat bekerja di bawah pengawasan.
Ini tidak mengherankan, karena "anti korupsi" dengan AI dapat terhubung ke database foto satelit untuk memeriksa. Sistem ini masih berfungsi di beberapa daerah, tetapi hanya beberapa yang tersisa. Administrasi pemukiman yang tersisa memutuskan untuk menonaktifkan "Zero Trust".
BNG
sumber: klik di sini