“Bapak sangat fokus sama pendidikan masyarakatnya, bahkan pernah Bapak lupa membayar uang sekolah anaknya padahal bapak selalu rutin membayar beasiswa puluhan anak tiap bulannya dengan uang nya sendiri”

Sekretaris Pribadi

Erzaldi Rosman adalah pribadi yang mudah tersentuh hatinya. Walau terkadang, kemurahan hatinya pada suatu momen justru membuat anaknya sendiri nyaris terlupa. Ini kisah menarik dari salah seorang Sekretaris pribadi (Sespri) Erzaldi tentang bagaimana kepedulian Erzaldi di dunia pendidikan.

Erzaldi memang dikenal sangat peduli dengan pendidikan. Dia tidak akan keberatan untuk membiayai sekolah anak-anak yang membutuhkan bahkan meluluskannya hingga jenjang pendidikan tinggi. 

Merinding rasanya ketika mengetahui anak-anak yang berada di bawah asuhannya satu per satu mendapat gelar sarjana, meski tidak banyak yang mengetahui bahwa dana itu dari kantong pribadi, tapi ia tak pernah jumawa. Memaksakan sang anak membalas jasa. Cukup menjadi dewasa dan melanjutkan hidup di jalan yang benar, Erzaldi sudah sangat bersyukur. 

Dengan kesibukan ini, tak jarang anak-anaknya sendiri protes. Mengapa tidak ada waktu untuk mereka, sang ayah hanya terus bekerja saja.

Dia menjawab;

“Ketika mengabdikan diri menjadi kepala daerah, ayah bukan lagi milik kalian. Tapi milik masyarakat,” ungkapnya. 

Menjadi kepala daerah tidaklah mudah, tantangan sebenarnya bisa muncul kapan saja. Ibaratnya, pemimpin sejati harus mampu memberikan uang Rp 900 juta dari Rp 1 miliar uang yang dimilikinya, dan Erzaldi melakukan itu.

"Bukti pengabdiannya memang tidak selalu tampak, tapi membekas pada orang yang pernah dijumpainya," ujar sang sespri.

NTA