Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman memastikan dirinya tidak akan berhenti mengabdi membangun tanah kelahirannya selepas jabatan gubernur.
PANGKALPINANG - Sebab menurutnya, membangun Babel merupakan tanggung jawab sebagai putra daerah, sekaligus bentuk kecintaan terhadap Bangka Belitung. Ia juga mengungkapkan prinsipnya yakni "ketika bisa membantu orang lain dan kebahagiaan orang lain, adalah suatu energi yang tidak bisa dinilai".
"Kita akan bertemu kembali dan kita jaga silaturahmi. Usai kepemimpinan kami, kegiatan kami berdua bersama akan membawahi 'Erzaldi Rosman Institude' yang akan bergerak di bidang sosial, olahraga, keagamaan, keagamaan dan pendidikan," jelas Erzaldi pada malam ramah tamah Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung bersama Forkopimda, Instansi Vertikal, dan Pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai, Rumah Dinas Gubernur, Selasa (10/05/2022).
Bagi Erzaldi Rosman, yang diraih Bangka Belitung (Babel) hingga hari ini selama jabatannya sebagai gubernur merupakan buah dari hasil kerja bersama, tidak hanya berdua dengan wakilnya Abdul Fatah, namun juga kerja bersama.
"Kita bekerja tim. Saya tidak bisa bekerja sendiri. Tidak ada Superman, Superman is dead," kata lulusan Harvard ini disambut tepuk riuh audiensi.
Diakui Gubernur Erzaldi, dalam melaksanaan pekerjaan selama dirinya menjabat sejak 12 Mei 2017 lalu, terdapat riak-riak kecil namun tetap disyukurinya tidak menjadi besar, karena merupakan hal yang biasa menurutnya. Hal itu juga dapat dilewati karena tambal sulamnya dilakukan bersama-sama, selama tidak merugikan negara untuk kepentingan bersama.
"Kuncinya, percepatkan pelayanan kepada masyarakat, yakinkan kepada swasta bahwa daerah kita ini ramah untuk investasi," ungkapnya.
Dukungan PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung dengan merealisasikan sambungan interkoneksi kabel laut Sumatera-Bangka sebesar 200 megawatt, membuatnya merasa aman dan nyaman karena dari kerja sama tersebut juga turut merealisasikan janjinya untuk membuat Babel terang. Dari ketersediaan listrik yang mumpuni ini juga dapat lebih meyakinkan investor masuk ke Babel.
"Tanggal 20 (Mei 2022) mendatang akan ditandatangani industrialisasi pengelolaan mineral ikutan antara Menko Manives, dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) bersama salah satu perusahaan di Bangka Belitung. Ketika prototype ini terjadi, listrik akan sangat dibutuhkan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, tahun ini pula akan dibangun dan dikembangkan salah satu hilirisasi mineral ikutan, yaitu pengelolaan smelter ilmenite yang di dalamnya terkandung titanium dan besi. Pengembangan yang dilakukan seiring dengan kebijakan Presiden Jokowi yang akan mengurangi ekspor timah balok mulai 2023 ini, akan menjadi investasi yang menjanjikan.
Demi lancarnya rencana itu, paling tidak membutuhkan energi listrik 5 megawatt. Untuk itu, Gubernur Erzaldi berpesan kepada PLN Babel agar penambahan ketersediaan energi di Babel terus berlanjut. Ketika hal ini bisa dipertahankan, sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak lagi besar di sektor pertambangan saja, tetapi perikanan, kehutanan, kelautan, perkebunan dapat melebihi sektor pertambangan
"Termasuk tambak udang, per 6 hektar membutuhkan 1 megawatt daya listrik. Seribu hektar saja, habis cadangan energi yang tersedia saat ini. Untuk itu kita harus siap," katanya.
Pesan juga disampaikan Gubernur Erzaldi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) berkenaan dengan persiapan forum Group of Twenty (G20). Pertemuan menteri pembangunan ini dikatakannya harus disambut, karena merupakan kegiatan yang mendunia. Apalagi, terpilihnya Pulau Belitong sebagai tuan rumah setelah dirinya berhasil meyakinkan 3 menteri.
"Pada lebaran lalu saya bertemu Deputi dari Menko Perkonomian, dan kami menjadwalkan pada 25 Mei akan melakukan pertemuan dengan Dubes Rusia, Ukraina, Australia, dan Belanda. Secara non formal memang, bukan sebagai gubernur tapi panitia nasional G20. Jadi, kita jadikan Pulau Belitong betul-betul bisa mendamaikan dunia," katanya.
Pembangunan Jembatan Batera (Bangka-Sumatera) juga tidak terlepas dari perhatian Gubernur Erzaldi. Ia berpesan agar progres dari Kementerian PU yang sudah pada tahap DED (Detail Engineering Design), dapat direalisasikan, walaupun sebelumnya dijanjikan pembangunan dilakukan pada tahun 2030.
"Saya sampaikan, 2030 sudah ganti presiden, saya sampaikan jika bisa di masa Pak Jokowi sudah dilakukan peletakan batu pertama. Jika terjadi, Insyaallah ini adalah puncak kebangkitan Babel akan mendunia, menjadi daerah terpandang," ungkapnya.
NDP