Lantunan lirik lagu "Ayah" milik band Seventeen dari sepasang siswa SMA yang dinyanyikan di depan Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman seakan menjadi sebuah tanda betapa beratnya mereka melepas seorang Erzaldi yang sudah dianggap sebagai seorang ayah. Dan, Gubernur Erzaldi tampak tak kuasa menahan haru, akhirnya air mata pun tumpah.
PANGKALPINANG - Sesaat, acara siang itu seperti acara-acara normal biasa. Siang itu, Selasa (10/5/22) di Swissbell Hotel Pangkalpinang ada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Meningkatkan Wawasan dan Pengetahuan Peningkatan Mutu Pengelolaan Administrasi Sekolah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK/SLB se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus Pengantar Purnatugas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Periode 2017-2022, Selasa (10/5/22). Dan Gubernur Erzaldi datang.
Namun tak lama, acara itu berubah menjadi haru saat dua orang siswa/siswi dari SMAN 3 membawakan lagu "Ayah" milik band Seventeen. Ternyata lagu itu adalah persembahan para siswa yang menganggap Erzaldi sebagai sosok ayah bagi mereka. Dan khusus siang itu dipersembahkan untuk gubernur yang akan segera mengakhiri masa tugasnya ini.
"Ketika kemarin Pak Jokowi bilang bahwa kepala daerah disarankan untuk tidak open house, saya langsung bilang agar silahkan saja bertemu keluarga masing-masing, dan saya pun ke Jakarta untuk berlebaran bersama orang tua saya, karena memang selama 18 tahun saya berkarir, lebaran hari pertama kemarin adalah milik orang tua saya," kata gubernur.
"Jadi lagu yang dibawakan siswa tadi, yang menganggap saya sebagai ayah, sungguh luar biasa, karena sebutan ayah itu bagi saya sangat membanggakan," ujar gubernur tersendat menahan haru.
Gubernur menceritakan bagaimana ia selama ini menghabiskan waktu kebersamaan dengan anak-anaknya dengan full hanya di hari Sabtu dan Minggu, dan itu pun jika tidak ada undangan masyarakat.
"Jadi ketika saya bertemu dengan anak-anak saya, saya betul-betul akan melakukan quality time dengan baik termasuk tidak memegang HP. Alhamdulillah, 18 tahun saya mengurus masyarakat, berarti 18 tahun anak-anak kami dididik dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Mengakhiri masa tugasnya (tanggal 12 Mei 2022), gubernur yang terkenal peduli dengan dunia pendidikan ini pamit undur diri.
"Jika selama kita melakukan aktivitas ada hal-hal yang menyinggung perasaan bapak-bapak/ibu-ibu, tolong bukakan pintu maaf bagi saya dan juga Ibu Melati serta bapak Abdul Fatah di mana kami telah sama-sama berjuang," ujar gubernur.
Dirinya mengatakan, bahwa berjuang bagi masyarakat tidak ada akhirnya selama kita menganggap pekerjaan itu sebagai ibadah. Itulah inti kekuatan bagi dalam memajukan masyarakat.
"Adalah kebanggaan tersendiri bagi saya dapat bekerja sama dengan bapak/ibu guru sekalian yang merupakan orang-orang hebat dan memiliki hati yang tulus, terkhusus kepada ibu/bapak guru SLB. Tolong titip anak-anak kita, jangan pernah merasa lelah untuk proses melayani mereka," tambah gubernur dengan keharuan yang sangat kental dan disambut tepuk tangan para guru yang hadir. Ia menyeka butiran air mata yang menetes perlahan. Itu adalah momen yang bersejarah.
"Guru itu tidak ternilai dan tidak bisa dinilai dengan uang, maka, ketika ada guru yang melukai tugasnya karena uang, saya tidak ada maaf. Jika tugas guru itu dinilai dengan uang, itu keliru, karena Allah yang akan membalasnya," tambahnya.
Gubernur mengungkapkan bahwa itulah salah satu sebab dirinya senang bekerja sama dengan guru, dan membuat saya selalu menghargai seorang guru, karena saya tahu jika proses belajar baik, bangsa ini akan menjadi baik, daerah ini akan menjadi baik, dan itu semua karena guru-guru sekalian.
Selain itu dalam paparannya, gubernur mengungkapkan bahwa para guru harus betul-betul mempersiapkan SDM ke depan dengan melakukan percepatan dan cara-cara yang luar biasa. Dalam benak guru, tidak hanya perkara karakter, nilai, etos kerja, ataupun kinerja anak-anak nanti ke depannya, akan tetapi, bagaimana anak-anak bisa dan siap membaca peluang yang ada sehingga mereka bisa melakukan penyesuaian dirinya sejak dini.
"Jika kita tidak melakukannya dan tidak bisa membaca itu, kita bisa dikatakan gagal dalam mengambil kebijakan khususnya dalam mendidik para siswa dan anak-anak kita," jelas gubernur.
Alhamdulillah saat ini, Babel adalah provinsi ke-16 yang telah melaksanakan operasi jantung. Di mana diketahui, Babel telah melakukan operasi pertama bedah jantung di RSUP. Insya Allah menurut gubernur, selama dua tahun ke depan, Babel akan terus mengoperasi sambil terus melatih SDM Babel yang sekarang sudah dikirim ke RS Harapan Kita agar bisa melaksanakan operasi mandiri nantinya.
"Insya Allah tiga penyakit yang membunuh di dunia yaitu jantung, stroke, dan kanker, kita sudah tidak perlu lagi berobat keluar Babel, tapi kita sudah bisa melayani sendiri yaitu oleh SDM-SDM yang memang telah kita sekolahkan. Inilah pentingnya kita betul-betul mempersiapkan SDM ke depan," tambahnya.
Gubernur menyampaikan apa yang harus kita lakukan bagi provinsi Babel sampai dengan tahun 2045 Indonesia Hebat. Tetapi, masyarakat yang cerdas harus kita bentuk. Caranya, menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya tanggung jawab para guru.
Sementara Ketua MKKS Babel sekaligus juga Ketua PGRI Babel merangkap Kepala Sekolah SMA 3 Pangkalpinang, Kun Listiani dengan penuh perasaan dan rasa haru mengilas balik semua yang telah Gubernur Erzaldi lakukan atas kemajuan pendidikan di Babel selama masa jabatannya.
"Pada tahun pertama saat bapak dilantik dan kami semua (kepala sekolah) dikumpulkan, di sana kami melihat bahwa bapak berpikir sangat ke depan, sangat memperhatikan pendidikan, dan kami saat itu merasa sangat dekat dengan bapak. Bapak tidak ada capek-capeknya datang dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Setahu saya, yang telah memimpin sekolah selama 25 tahun, belum ada gubernur yang datang dari satu pintu sekolah ke pintu sekolah lain, kecuali pak Erzaldi," ujarnya.
Selama ini katanya, mereka merasa sangat dekat, terlindungi dan merasa terjawab apa yang dibutuhkan secara psikologis, secara material.
"Keinginan gubernur tidak lain agar bagaimana pendidikan di Babel menjadi tidak biasa, menjadi luar biasa. Di setiap kesempatan, gubernur selalu mengajak berdiskusi untuk kemajuan pendidikan di Babel, dan ini luar biasa. Kami merasa sangat berharga sebagai pendidik yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," tambahnya.
Jika berbicara tentang kesejahteraan, dikatakan Kun Listiani, TPP guru di Babel telah menjadi contoh bagi Provinsi Sumatera Utara dan juga Sulawesi, serta menjadi paling tinggi di luar pulau Sumatera.
"Jadi bapak/ibu kepala sekolah, mari kita bersyukur atas kebaikan yang telah kita terima, dengan cara, kerja profesional, baik, penuh dedikasi, demi kemajuan pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini," ungkapnya.
"Terakhir, kami menyiapkan lagu ini dan menobatkan bapak gubernur sebagai ayah kami, ayah para kepala sekolah, ayah para guru, ayah pendidik yang ada di Kepulauan Bangka Belitung," ungkapnya.
Maka sangat wajar menurut ketua MKKS ini, jika para guru mengupayakan Gubernur Erzaldi dan memang sudah sewajarnya beliau menjadi satu-satunya gubernur peraih Anugerah Dwija Praja Nugraha, sebagai anugerah tertinggi dari PGRI yang disampaikan kepada kepala daerah.
"Jadi sekali lagi, terima kasih, terima kasih, dan terima kasih yang bisa kami sampaikan kepada bapak. Mudah-mudahan bapak masih tetap berkenan bersama-sama kami untuk melanjutkan perjuangan di Babel, baik peningkatan SDM, melanjutkan sekolah, beasiswa, yang selama ini menjadi perhatian pak gubernur, yang merupakan pemikiran luar biasa. Sekali lagi, jangan lupakan kami, kami sayang bapak dan berharap bapak masih bersama kami semua," pungkasnya dengan penuh haru.
Penutup, Kepala Dinas Pendidikan Babel, Ervawi menambahkan tentang sosok gubernur yang sangat peduli dengan pendidikan dan penuh inovatif. Satu kekuatan SMA/SMK/SLB dalam membangun di Babel, khususnya sumber daya manusia.
"Saya ingat kenal bapak Gubernur ketika pertama kali membuat grand design program PISA yang bukan kaleng-kaleng. PISA itu memang mencerminkan pemetaan mutu pendidikan secara internasional. Tidak tanggung-tanggung, tiga provinsi yang dipercaya itu hanya DKI, Jogja, dan Babel," ujarnya.
Jika diibaratkan buku Blink, Gubernur Erzaldi menurut Kadis Pendidikan adalah sosok dengan kemampuan berfikir tanpa berfikir, mengambil keputusan secara cepat tapi tepat, dengan manajemen yang hebat dan berkompetitif, berkolaborasi dan bersinergi.
RR