Tapi harapan Adong tidak hanya itu. Ia juga ingin mengembangkan tour guide bahari, yang mana pengunjung dapat melihat biota laut tanpa harus menyelam di dalamnya, dengan menggunakan titik koordinatnya.
TANJUNGPANDAN –
Sukses mengembangkan Bukit Peramun sebagai salah satu objek wisata alam terbaik di Negeri Laskar Pelangi, belum membuat adong cs berpuas diri. Saat ini, ia juga sedang mengembangkan satu aplikasi, yang kesemuanya buah dari wawasan yang dimiliki, untuk kemudian menjadi konsumsi pengetahuan pariwisata Belitung bagi masyarakat luas.
Semangat masyarakat untuk membangun daerah, khususnya Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memang besar. Hal ini terlihat jelas pada diri Adong yang ditunjukan sebagai Ketua Komunitas Bukit Peramun. Kini, bukit tersebut semakin dikenal dengan keindahannya berkat tangan-tangan kreatif Adong bersama rekan-rekan lainnya di komunitas tersebut.
Adong sudah memulai pengembangan aplikasi di kafe yang dibangun bersama komunitas. Hal ini menarik perhatian Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Babel Melati Erzaldi. Hal ini pula menjadi alasan istri Gubernur Babel Erzaldi Rosman, sengaja terbang ke Tanjungpandan untuk mendatangi Kafe Peramun, Senin, (9/5/2022).
Adong bersama rekan komunitasnya telah membuat aplikasi "New Normal Virtual Cafe, The Nature Comes True". Aplikasi ini dapat memudahkan pembeli untuk memesan makanan. Pengunjung tinggal memindai barcode menggunakan aplikasi virtual kafe yang langsung diterima oleh penjual. Tidak hanya itu, sembari menunggu makanan tiba, pembeli dapat melihat keindahan alam dengan memilih mode nature and zoo , atau bermain game.
Peluang G20
Tapi harapan Adong tidak hanya itu. Ia juga ingin mengembangkan tour guide bahari, yang mana pengunjung dapat melihat biota laut tanpa harus menyelam di dalamnya, dengan menggunakan titik koordinatnya.
“Teknologi ini akan menjadi yang pertama di Indonesia, bahkan dunia,” ungkap Adong.
Aplikasi-aplikasi yang dibuat ini tidak memakan banyak biaya, bahkan tidak perlu perawatan yang berarti. Adong pula menjelaskan, kesempatan ini semakin besar dengan dilaksanakannya forum Group of Twenty (G20) di Pulau Belitong. Peluang ini tentu tidak ingin dilewatkan begitu saja.
Adong juga mengungkapkan, rencana-rencana ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari pemerintah, salah satunya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Pariwisata Wilayah Belitung Provinsi Babel, yang dikepalai Apri.
Keyakinan terhadap rencana besar Adong cs untuk memajukan pariwisata Bumi Serumpun Sebalai ditunjukkan Kepala UPTD Balai Pengembangan Pariwisata Wilayah Belitung Provinsi Babel, Apri. Aplikasi yang akan dikembangkan ini disebut akan menjadi solusi nyata mewujudkan wisata Belitung mendunia.
“Kalau aplikasi ini bisa kita buat dan gunakan, selesai permasalahan pariwisata kita. Kita bisa wujudkan Smart Island di Belitung,” jelas Apri.
Untuk seluruh Babel
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Gekraf Babel Melati Erzaldi, usai mendengarkan paparan Adong, menyambut antusias rencana tersebut. Melati pun tidak berpanjang lebar menanggapi hal itu, namun langsung memberikan respons konkret dengan menanyakan apa yang dibutuhkan Adong dan kawan-kawan untuk mengembangkan aplikasi.
“Saya bisa bantu apa?,” tanyanya.
Namun, Melati punya syarat. Ia tidak ingin Belitung maju sendirian. Kepulauan Bangka Belitung harus maju bersama. Untuk itu, ia mengajak Adong pergi ke Bangka untuk mengembangkan hal-hal potensial yang bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan bersama, sehingga yang menjadi smart island bukan hanya Pulau Belitong, tapi juga se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
NTA