Seketika gemuruh tepuk tangan dari ribuan ASN dan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terdengar sesaat setelah sang Gubernur, Erzaldi Rosman menegaskan selama lima tahun ia dan pasangannya, Abdul Fatah tak pernah membuat kotak 'orang gub' atau 'orang wagub' di Pemprov Babel.
PANGKALPINANG - "Pak wakil gubernur saya minta naik ke panggung ini sama-sama," pinta Gubernur Erzaldi kepada wakilnya, Abdul Fatah.
"Bapak Wagub ini adalah kawan sekaligus orang tua saya, dan alhamdulillah sampai dengan sekarang kami tidak ada hal yang membuat kami menjadi berjarak dan alhamdulillah, selama jalan kepemimpinan ini tidak ada istilah 'orang wagub' dan 'orang gubernur'," kata Gubernur Erzaldi Rosman dan diiyakan Wagub Abdul Fatah yang telah berdiri tepat di sebelahnya.
Pidatonya sempat terhenti. Memberikan kesempatan kepada para peserta apel halal bihalal di hari pertama kembali bekerjanya seluruh ASN dan pegawai Pemprov Babel di Halaman Kantor Gubernur Babel, Senin (9/5/22) untuk melanjutkan tepuk tangan pertanda setuju atas pernyataannya.
Sesaat mata Erzaldi berkaca-kaca. Sesekali ia melemparkan senyum khasnya ke peserta apel. Guyonan ala Erzaldi tak lupa ia sematkan hingga membuat suasana pagi jelang siang itu lebih sejuk.
Karena memang, selama lima tahun memimpin Bangka Belitung pasangan ini nyaris tidak pernah diterpa isu miring terkait kepemimpinan. Keduanya menjalankan dengan cara berbagi tugas dan kewenangan. Mereka akur hingga di penghujung jabatan.
Di lapangan tenda telah berjejer rapih. Tak ada kursi di sana. Semua pejabat sama, pagi itu semua duduk sama rata. Gubernur dan wagub berdiri berdampingan di podium. Sesekali keduanya saling pandang. Mengisyaratkan harmonisnya mereka berdua mengemban amanah memimpin Negeri Serumpun Sebalai.
"Karena lah dipaseng tenda, lah diales, nek dudok apa nek tetep bediri? Silakan para pejabat dudok lah, yang di luar tenda masoklah, jage jarak tapi jangen bepelok (karena sudah dipasang tenda, sudah dialas, mau duduk atau tetap berdiri? Silakan para pejabat duduk juga, yang di luar tenda masuk, jaga jarak tapi jangan sampai berpelukan)," canda Erzaldi dengan logat khasnya.
Itulah mukadimah Erzaldi di kegiatan halal bihalal. Ia tampak begitu tenang. Gestur tubuhnya mengisyaratkan ia telah mempersiapkan pagi itu dengan baik. Begitu juga sang Wakil Gubernur Abdul Fatah, ia juga tampak begitu tenang seperti yang telah dikenal masyarakat.
Lima tahun keduanya berpadu terutama dalam menjalankan roda pemerintahan. Mengayomi para ASN dan pegawai dengan sebaik-baiknya, tak jarang melempar canda dengan bawahan, tak pernah memberi jarak kepada siapapun.
Dengan gaya kepemimpinan Erzaldi-Fatah inilah untuk pertamakalinya Pemprov mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI selama empat kali berturut-turut, karena dianggap dari atas hingga ke bawah kompak dalam usaha membangun daerah.
Dan itu fakta yang tak bisa terbantah, bahwa dengan gaya kepemimpinan Erzaldi-Fatah selama lima tahun, Bangka Belitung bertransformasi menjadi provinsi muda yang punya kualitas dan mental SDM pegawai yang kuat bersaing.
Belum lagi fakta di mana selama masa pandemi, di saat daerah lain kesulitan, Bangka Belitung justru membuat kejutan dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera. Itu semua berkat kekompakan dan sinergitas yang dilakukan pasangan pemimpin ini kepada semua stake holder.
"Memang kami akui selama Pak Erzaldi dan Pak Fatah, tidak pernah ada kles (singgungan) dan itu membuat kami ASN bekerja lebih fokus dan tidak perlu memihak sana atau sini," ujar salah seorang ASN yang berdinas di Dinas Kelautan Perikanan (DKP) yang meminta namanya jangan disebutkan.
Pai