Memiliki waktu luang atau bahasa gaulnya ‘gabut’, memang terkadang membuat kita bingung. Apakah ini termasuk membuang-buang waktu atau tidak produktif, atau sah-sah saja untuk memanfaatkan waktu kosong tersebut?
Ketika kita melihat teman-teman kita terlihat begitu aktif sana-sini, mulai dari bekerja hingga larut malam, ikut organisasi sana-sini, mengikuti begitu banyak lomba, olahraga setiap hari, dan lainnya. Membuat kita jadi panas, ingin ikut-ikut seperti itu juga. Bahkan, buruknya lagi, mengutuki diri sendiri ketika memanfaatkan waktu untuk leha-leha, barang sejenak.
Padahal, berdasarkan penelitian, jika kita memandang waktu luang sebagai kegiatan "buang-buang waktu", maka kita cenderung menjadi lebih tertekan, cemas, dan stress, dan ini tentu tidak baik untuk kesehatan mental.
Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dari The Ohio State University, Rutgers, dan Harvard University, yang meneliti bagaimana bias terhadap produktivitas memengaruhi pengalaman waktu luang, tingkat kebahagiaan, dan kesehatan mental. Dalam penelitian ini, peneliti mengevaluasi lebih dari 1.300 orang.
"Kita melihat banyak orang berpikir, 'Saya tidak bisa cuma menonton TV, saya perlu melakukan sesuatu yang produktif saat saya memanfaatkan waktu luan’,” kata Gabriela Tonietto, PhD, penulis studi dan asisten profesor pemasaran di Rutgers Business School di New Jersey.
Mengutip Very Well Health, Para ahli menyarankan kita untuk beristirahat sejenak agar dapat bekerja lebih efisien nantinya. Senada dengan hal itu, Perpetua Neo, DClinPsy, MPhil, Pelatih Eksekutif dan Psikolog Singapura pun mengatakan, ada baiknya kita menganggap rekreasi sebagai cara kita menghabiskan waktu yang bertujuan untuk membeli lebih banyak waktu, energi, dan kinerja secara eksponensial.
Jadi, jangan lagi menganggap memanfaatkan waktu luang atau kondisi ‘ngegabut’ sebagai hal yang buang-buang waktu saja, ya. Bahkan percaya atau tidak, pemikiran seperti itu dapat merusak potensi kenikmatan untuk mencharge energi lewat memanfaatkan waktu luang, bahkan bisa merusak manfaatnya untuk kesehatan mental kita.
Psikolog Neo juga mengatakan, untuk menikmati waktu luang tidak harus berupa kegiatan liburan yang direncanakan khusus. Tetapi bisa berupa istirahat di sela kesibukan kerja, olahraga seperti lari di pagi atau sore hari, membaca genre buku yang disukai, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Selain itu, perlu diketahui bahwa dengan membaca buku yang disukai, sekedar main bersama anak, duduk-duduk di pantai sambil menyeruput kelapa muda, atau bahkan tidak melakukan apa pun alias leha-leha di kamar, dapat membuat kita semakin kreatif juga efisian dalam bekerja.
"Semakin banyak domain berbeda yang kita ekspos, maka semakin kita bisa mendapatkan inspirasi di berbagai bidang dan menghasilkan solusi kreatif dan inovatif yang belum tentu dipikirkan orang lain,” kata Neo.
Psstt… yang suka ngegabut, jangan bersedih dan merasa paling tidak berguna, ya! Tapi, bukan berarti hal ini, juga menjadi alasan untuk tidak produktif sama sekali, ya. Tetap harus balance dalam menjalankan hidup, antara waktu untuk bekerja dan berkarya dengan waktu untuk istirahat.
INP