Fenomena Maskergenic, Apa Itu?
Pandemi Covid-19 yang terjadi mampu mengubah tatanan di dunia Kesehatan. Hal ini memaksakan kita untuk membiasakan diri dengan penerapan 3M yaitu, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan, hingga ditetapkan menjadi protokol kesehatan yang wajib diterapkan di manapun kita berada. Namun terdapat, fenomena unik dalam pemakaian masker ini.
Dahulu masker hanya digunakan agar kita tidak tertular Covid-19 yang makin meluas, namun karena intensitas pemakaikan masker meningkat drastis, isu lingkungan pun menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan, sehingga banyak orang yang memanfaatkan peluang ini untuk berkreasi dengan jenis dan motif masker yang ada.
Tahukan kalian? Pengunaan masker ini ternyata mampu mengubah penampilan kita. Banyak peneliti yang mulai melakukan study mengenai dampak sosial dari pemakain masker ini dan salah satu hasil penelitiannya, menunjukkan bahwa seseorang menjadi lebih menarik ketika mengunakan masker.
Dalam sebuah penelitian yang diberi nama ‘Beauty and The Mask’ yang diadakan oleh Temple University's College of Public Health dan Center for Human Appearance di University of Pennsylvania's Perelman School of Medicine, yang mengambil foto 60 wajah dengan mengunakan masker dan tanpa masker untuk menilai semenarik apa seseorang dengan masker dan tanpa masker. Penelitian ini dilakukan kepada orang dengan latar belakang ras yang berbeda beda, baik laki-laki maupun wanita dari Chicago. Foto-foto tersebut kemudian di evaluasi oleh rata-rata 500 orang yang sudah direkrut melalui Mekanisme Relawan Amazon.
Dalam penelitian ini, wajah tanpa mengunakan masker dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu, tidak menarik, rata-rata, dan menarik. Kemudian orang yang masuk dalam kategori ‘tidak menarik’ kembali dinilai dengan menggunakan masker. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa, terjadi peningkatan nilai yang cukup signifikan. Wajah seseorang semakin terlihat menarik ketika mengunakan masker. Hal ini berlaku kepada laki-laki dan perempuan.
Banyak orang yang percaya bahwa penampilan mata merupakan hal yang paling kuat untuk mempengaruhi ketertarikan seseorang, namun penelitian ini juga menunjukkan bahwa bagian wajah yang ditutupi oleh masker juga memilki peran penting membantu wajah seseorang menjadi lebih menarik dan simetris. Selain itu, untuk memperkuat penampilan mata, terdapat penenelitian yang menunjukkan bahwa angka penjualan maskara meningkat di masa pandemi dibandingkan dengan penjualan lipstik.
Peneilitian menekankan bahwa, dalam berkomunikasi terdapat tujuh ekspresi wajah yakni, marah, kesal, takut, tekejut, bahagia, sedih, merasa rendah, dan ekspresi ini harus diperhatikan dengan melihat keseluruhan wajah. Jika bagian bawah wajah kita tertutup oleh masker yang dipakai, maka dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Pada era saat ini, mengunakan masker di area umum digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19, hal ini dapat juga berdampak pada kesalahpahaman untuk mengartikan ekspresi yang ada.
Banyaknya orang yang mengunakan masker saat ini menjadi kesempatan untuk dapat mengkepresikan diri, terlebih dengan dengan banyaknya ragam dan bentuk masker yang ada. Hal ini ternyata dapat membuat seseorang lebih percaya diri. Namun perlu diingat tujuan dari pengunaaan masker adalah untuk menghindari Covid-19, jika pengunaanya membuat banyak orang semakin percaya diri, tentu saja akan menjadi hal yang menarik. Namun, tetap propritaskan kesehatan dengan memilih masker yang tak hanya menunjang penampilan, namun juga sesuai standar, aman, dan nyaman untuk dipakai.
Penulis : Gusti Neka
Subscribe Kategori Ini