إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya tipu daya (godaan) kalian wahai para wanita begitu besar” (QS. Yusuf: 28).
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya tipu daya (godaan) setan itu lemah” (QS. An-Nisa’: 76).
Dalam sebuah kajian, Habib Ali Al Kaff menceritakan salah satu kisah rumah tangga Rasulullah Saw. Rasulullah Saw. memiliki 13 istri, yang mana setiap istri memiliki keahliannya masing-masing, salah satunya Ummu Salamah yang memiliki keahlian memasak. Namun, Siti Aisyah yang masih sangat belia, dirinya sedang semangat-semangatnya belajar masak. Ketika itu, Siti Aisyah berusia 14 tahun, Siti Aisyah menyiapkan beberapa roti dan kuah. Ketika sedang memasak, ada yang mengetuk pintu rumah Rasulullah, yaitu hamba sahaya yang membawa lauk kuah.
“Siapa di luar?” tanya Siti Aisyah.
“Saya hamba sahaya ummu salamah,” jawabnya
Ummu salamah mengantarkan lauk untuk Rasulullah Saw. ketika Rasulullah Saw. berada di rumah Siti Aisyah.
Rasulullah yang mengetahui hal tersebut mendatangi Hamba sahaya tersebut. Alangkah kebingungannya, Rasulllah di hadapkan dengan 2 makanan. Satu makanan buatan Siti Aisyah yang baru mulai belajar memasak, dan makanan kesukaan Rasulullah Saw. dari Ummu Salamah yang ahli memasak. Masalahnya makanan tersebut diantarkan ke rumah Siti Aisyah. Lantas Siti Aisyah terkejut dan tanpa ragu dihadapan Rasulullah Siti Aisyah mengatakan,“Kamu bawa pulang atau saya pecahkan piring itu,” ungkap Siti Aisyah.
Hamba sahaya Ummu salamah tersebut pun kebingungan. Jika mangkuk tersebut ia bawa pulang dirinya akan dimarahi oleh Ummu Salamah, jika tidak ia bawa pulang, maka Siti Aisyah akan murka. Dirinya galau. Rasulullah Saw. memilih untuk diam dan hanya menunggu reaksi Siti Aisyah.
Dan ternyata betul, Siti Aisyah mengambil mangkuk dari Hamba Sahaya tersebut dan melemparkan makanan tersebut di hadapan Rasulullah Saw. Maka, hamba sahaya tersebut ketakutan dan ia pun pulang. Kemudian dengan tegas Siti Aisyah berkata.
“Tidak ada lauk di sini maupun di sana (seolah menunjuk tempat Ummu Salamah),” ungkap Siti Aisyah.
Kemudian siti Aisyah pun pergi. Tidak bergeming dari tempat tersebut, sambil tertawa Rasulullah Saw. mengambil makanan yang sudah berhamburan sembari berkata, “Ibu kalian sedang cemburu jangan mendekat,” ungkap Rasulullah Saw.
Memang, muslihat Wanita lebih tinggi daripada tipu daya setan. Maka berhati-hatilah pada Wanita. Karena itu, orang yang paling sabar dengan istrinya akan mendapat ganjaran pahala yang besar di sisi Allah.
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
NTA