Culture


Sabtu, 02 April 2022 13:28 WIB

Story

Apa Tradisi Unik Sambut Ramadhan Di Tempatmu?

Tradisi yang memiliki latar belakang  sejarah itu, selain bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dalam menyambut bulan Ramadhan, juga mempunyai makna untuk mengabarkan atau mensyiarkan datangnya bulan penuh pengampunan ini.

Seluruh umat muslim di dunia, menyambut kehadiran Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah tahun 2022 Masehi ini dengan penuh sukacita, begitu juga dengan masyarakat Indonesia. Negara dengan mayoritas penduduk adalah muslim itu, mempunyai berbagai tradisi unik yang khas dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan, dan diwariskan secara turun temurun. 

Berbagai tradisi mulai dari membersihkan atau menyucikan diri, menyiapkan hidangan khusus, hingga berziarah dengan membaca doa untuk orang tua, sanak saudara, serta leluhur yang sudah meninggal, dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. 

Berikut beberapa tradisi unik berbagai daerah di Indonesia, yang dihimpun oleh tim redaksi Babel Insight: 

1. Padusan (Jawa Tengah dan Jogjakarta) 

Tradisi menyambut bulan Ramadhan yang pertama adalah Padusan. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Padusan merupakan tradisi menyucikan diri yang disimbolkan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air. 
Kata padusan sendiri berasal dari kata adus yang berarti mandi. Tujuannya adalah menyucikan diri, membersihkan jiwa, dan raga, sehingga saat Ramadhan datang umat muslim dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin. 
Padusan biasanya dilakukan satu hari jelang Bulan Ramadhan. 

2. Mohibadaa (Gorontalo, Sulawesi)
Di Pulau Sulawesi, tepatnya di Gorontalo, ada sebuah tradisi unik yang biasa dilakukan jelang Ramadhan yang dinamakan Mohibadaa. Mohibadaa merupakan kegiatan membalurkan ramuan rempah-rempah tradisional sebagai baluran wajah (masker). 
Sebenarnya tradisi ini dilakukan tak hanya jelang Ramadhan. Namun saat jelang bulan puasa, tradisi ini menjadi istimewa. Mohibadaa dilakukan untuk menjaga kondisi kulit karena biasanya saat puasa kulit terasa kering apalagi cuaca Gorontalo sangat panas dengan bahan berbagai rempah. 

3. Balimau  (Minangkabau, Sumatera Barat)


Sama seperti Padusan di Jawa Tengah, tradisi Balimau diisi dengan ritual pembersihan diri dengan jeruk nipis di sungai. Balimau adalah tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Minangkabau, yakni melakukan pemandian dengan jeruk nipis untuk membersihkan diri secara lahir batin sebelum memasuki bulan suci. Tradisi ini dilakukan satu atau dua hari sebelum memasuki bulan Ramadhan dan dilaksanakan di kawasan yang dialiri oleh sungai ataupun memiliki tempat pemandian.  

4. Malamang, (Minangkabau, Sumatera Barat)
Malamang merupakan tradisi membuat penganan lemang untuk menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini dilakukan oleh warga Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Lemang adalah makanan khas masyarakat Minang yang terbuat dari beras ketan. 
Malamang dilakukan sepekan hingga sehari menjelang masuknya hari-hari besar atau bulan suci Ramadhan. Uniknya, lamang tersebut dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam bambu panjang kemudian dibakar dengan dilapisi daun pisang. 

5. Meugang  (Aceh)
Masyarakat Aceh mengenal tradisi Meugang. Tradisi ini dilakukan jelang bulan Ramadhan dengan cara ramai-ramai membeli daging sapi, lalu memasaknya, dan kemudian menyantapnya bersama-sama keluarga. 
Tak jarang turut diundang pula tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk bersama-sama menikmati hidangan.  Daging diolah sesuai dengan menu masakan derah masing-masing, seperti asam keueung, kari, gulai merah, dan lainnya. 

6. Nyorog (Betawi, DKI Jakarta) 
Tradisi Betawi yang disebut dengan Nyorog dilakukan dengan membagikan bingkisan kepada saudara-saudara sebelum memasuki bulan puasa dan juga sebelum Idulfitri. Tradisi yang dilakukan oleh warga Betawi di Jakarta ini umumnya berawal dari anggota keluarga termuda yang mengunjungi saudara-saudaranya yang lebih tua dan orang yang dituakan di kampungnya, lalu membagikan bingkisan berupa sembako dan makanan khas Betawi.  

Dahulu, bingkisan yang dibagikan ketika melakukan Nyorog diletakkan di dalam rantang yang terbuat dari anyaman daun pandan. Namun, seiring perkembangan zaman, kini masyarakat betawi menggunakan rantang besi atau kotak makan untuk membagikan bingkisan Nyorog. Makanan khas Betawi yang sering dibagikan saat tradisi Nyorog di antaranya adalah sayur gabus pucung, ikan bandeng, dan olahan daging kerbau. 

7. Nyadran (Jawa Tengah)
Nyadran adalah tradisi yang dilakukan dengan cara berziarah atau mendatangi makam orang tua dan sanak saudara yang sudah meninggal. Tradisi nyadran banyak ditemui di Pulau Jawa, terutama di wilayah Jawa Tengah. 
Kata nyadran sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yakni sraddha yang berarti keyakinan. Orang-orang akan mendoakan mendiang orang tua dan saudaranya tersebut saat melakukan nyadran. 

8. Munggahan ( Jawa Barat )


Tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Barat ini berasal dari bahasa Sunda, yang berarti “sampai ke”. Masyarakat Jawa Barat memaknai tradisi Munggahan sebagai sampainya mereka di bulan Ramadan. Oleh karena itu, Munggahan kerap dilakukan pada akhir bulan Syakban atau beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadan. 
Tradisi yang sudah ada sejak masuknya ajaran Islam di tanah Sunda tersebut dilaksanakan dengan botram atau makan bersama, saling meminta maaf, bersilahturahmi ke rumah keluarga serta kerabat, dan melakukan bebersih di tempat ibadah dan makam keluarga. 

9. Dugderan, (Semarang, Jawa Tengah) 
Tradisi Dugderan kini tidak hanya menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim di Semarang menjelang bulan puasa saja, namun telah menjadi sebuah festival tahunan yang menjadi ciri khas kota Semarang. Festival ini pun dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang tinggal di kota Semarang dan dilakukan untuk merayakan keanekaragaman etnis, budaya, kuliner, dan seni yang ada di Semarang.  

Istilah Dugderan berasal dari kata “dug” yang merupakan suara dari bedug dan deran yang berarti suara mercon, sebagaimana perayaan tersebut identik dengan arak-arakan yang diwarnai oleh suara bedug dan mercon. Tradisi yang telah bergulir di Semarang sejak tahun 1882 tersebut dimeriahkan dengan Karnaval Warak Ngendog yang merupakan simbol hewan menyerupai kambing dan berkepala naga.  

10. Pacu Jalur (Riau)
Pacu Jalur merupakan salah satu tradisi unik yang digelar oleh masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau menjelang bulan Ramadhan dengan perayaan serupa pesta rakyat. Istilah Pacu Jalur sendiri datang dari kata Jalur yang berarti perahu dalam bahasa penduduk setempat.  
Tradisi perlombaan mendayung perahu ini dilakukan tiap tahunnya di Sungai Batang Kuantan, yang telah digunakan sebagai jalur pelayaran sejak abad ke-17. Oleh penduduk setempat dan dilakukan sebagai penghibur dari rutinitas sehari-sehari sebelum memasuki bulan Ramadan. 

11. Ziarah Kubro (Palembang) 

Keramaian tradisi Ziarah Kubro di Palembang. Tradisi Ziarah Kubro sudah menjadi agenda tahunan bagi masyarakat Muslim Palembang yang tinggal di sepanjang Sungai Musi, khususnya bagi komunitas Arab di sekitarnya. Tradisi yang diartikan sebagai ziarah kubur tersebut merupakan kegiatan mengunjungi makam para ulama dan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam atau ‘waliyullah’ secara massal. Meski dilaksanakan secara massal, tradisi ini hanya dikhususkan bagi kaum laki-laki. 


12. Perang Ketupat  (Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat) 
Ketupat biasanya identik dengan Hari Raya Lebaran, di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, ketupat menjadi salah satu bagian tradisi untuk menyambut Ramadhan. 
Tradisi Perang Ketupat dilaksanakan pada minggu ketiga di bulan Sya’ban. Simbol dan makna dalam tradisi Perang Ketupat adalah ketupat yang mempunyai makna persatuan, kesatuan, kesadaran, dan kegotongroyongan sehingga terciptanya kehidupan bersama. 
Para penduduk di Desa Tempilang akan menggelar tradisi Perang Ketupat dalam menyambut Ramadhanm dengan tujuan untuk meminta keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Unik-unik kan tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadan? Nah bagaimana dengan daerahmu, apa saja tradisi yang dilakukan, yang tentu saja akan menambah iman dan taqwa di Bulan Ramadhan ini?

ML


#Ramadhan #tradisi
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur