PEREMPUAN. Tak jarang dia dianggap sebelah mata, hingga begitu akrab dengan berbagai kejadian yang mencederai status sosialnya dalam kehidupan. Belum lagi budaya patriarki yang menjauhkan perempuan dari kata “setara” masih menjadi isu yang terdengar di balik telinga dunia.
Namun, kehadiran perempuan sudah seharusnya selalu berada berdampingan dengan laki-laki, dengan sebuah penghargaan bagi semua orang yang berjuang dengan titel seorang perempuan. Dalam kehidupan, perempuan memiliki tempatnya tersendiri.
"Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan" adalah tujuan. Itu pula yang menjadi tema peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 8 Maret.
Bagi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, kehadiran perempuan menjadi suatu yang dapat memberikan dampak, serta efek lompatan yang kuat dari segala sektor. Tidak hanya berperan menciptakan suasana syahdu dalam kehidupan berkeluarga, tetapi berperan dalam kehidupan berbangsa.
"Negara ini kuat, negara ini berhasil, dan menjadi negara yang hebat karena wanitanya cerdas, kuat, dan bersahaja. Jadi, kehadiran wanita itu suatu keharusan"-Erzaldi Rosman - (Gubernur Kep. Bangka Belitung).
Keyakinan membubung tinggi dalam diri Melati Erzaldi, founder Sekolah Perempuan "Sekuntum Melati". Perempuan harus percaya diri, tanpa harus merasa rendah diri, dan membatasi diri. Perempuan bukan tanpa daya, karena perempuan mampu berkarya.
"Melihat perempuan sebagai mitra sejajar laki-laki dalam berbagai aspek pembangunan dan kapasitasnya, sudah saatnya kaum perempuan negeri ini berdiri dengan prestasi, berdaya dengan karya, mandiri secara ekonomi, maju tanpa ragu. Bebas tak harus melanggar batas, terlindungi dari diskriminasi" -Melati Erzaldi (Founder Sekuntum Melati).
Perempuan hanya butuh dipahami agar dapat berani. Di mata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga, semua orang harus belajar lagi, bahwa jadi perempuan yang sebenar-benarnya itu tidak boleh merasa terbatasi untuk bermimpi.
"Kita jadikan bahwa perempuan tidak hanya sebagai penikmat pembangunan saja, tetapi perempuan juga ikut berkontribusi dalam pembangunan itu sendiri. Saya yakin dan percaya, perempuan tidak hanya punya mimpi, tetapi bisa mengejar dan mewujudkan mimpi sebagai perempuan,"Bintang Puspayoga (Menteri PPPA RI).
Membatasi diri karena dirimu perempuan bukanlah pemikiran yang elok. Lakukan, tanpa harus ragu karena kodrat. Bagi tokoh perempuan inspiratif sekaligus jurnalis Najwa Shihab, di luar kodratnya, wanita mampu melakukan apa pun, laiknya laki-laki
"Kodrat perempuan itu cuma tiga; mens, hamil, menyusui. Selebihnya, ya bukan kodrat, bisa dilakukan laki-laki atau perempuan"- Najwa Shihab (Jurnalis).
Untuk berbuat banyak, perempuan tidak harus merubah diri, namun cukuplah menjadi diri sendiri. Aktris Cinta Laura sepakat bahwa perempuan juga dapat menunjukkan perannya dibalik sikap feminim.
"Menjadi seorang perempuan yang kuat tidak mewajibkan kalian untuk memiliki sikap seperti laki-laki atau bertindak kasar. Banyak perempuan yang kuat dengan karakteristik feminim mereka"- Cinta Laura (Aktris).
RGA