"Minimalis bisa didefinisikan dengan berbagai cara, namun yang paling umum adalah minimalisme; adalah promosi yang disengaja dari hal-hal yang paling kita hargai dalam hidup dengan menghilangkan apa pun yang mengalihkan perhatian kita darinya," kata Joshua Becker, penulis blog Menjadi Minimalis.
JIKA kamu pernah mengemas barang kemudian pindah ke rumah yang baru, kamu mungkin menyadari sesuatu bahwa, kamu memiliki terlalu banyak barang. Faktanya di United State, 1 dari 4 orang punya rumah yang berantakan dan sulit dirapikan. Dengan banyak barang yang memberatkan kita dalam menjalani hari.
Tidak mengejutkan, masalah ini menjadi tren besar dalam dekorasi rumah, bukan hanya tentang gaya desain, tapi perubahan gaya hidup secara keseluruhan. Cara hidup lebih sederhana ini dikenal dengan gaya hidup minimalis.
Beberapa tahun terakhir, gaya hidup ini menjadi semakin dikenal. Mari berterima kasih kepada Marie Kondo yang sudah memperkenalkan KonMari Method dan keberadaan “Tiny himes”, gaya hidup minimalis bukanlah hal baru. Sebenarnya hal ini akar dari Buddhism, dan pertama kali diciptakan pada pertengahan tahun 60-an oleh seorang ahli teori seni Inggris. Menurut Kyle Chayka, penulis the Longing for Less: Living with Minimalism.
Sebenarnya Apa Gaya Hidup Minimalis Itu?
"Minimalis bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Namun, yang paling umum adalah minimalisme; promosi yang disengaja dari hal-hal yang paling kita hargai dalam hidup dengan menghilangkan apa pun yang mengalihkan perhatian kita darinya," kata Joshua Becker, penulis blog Menjadi Minimalis, dan penulis The Minimalist Home: A Room-by-Room Guide to kehidupan yang rapi dan memfokuskan kembali.
Minimalis bisa diterapkan di banyak area di hidup kita, jadwal, hubungan, dan masih banyak lainnya. Tapi bagian umum yang sering menerapkan hidup minimalisme adalah rumah kita. Ketika kita membayangkan tentang bagaimana rumah minimalis itu terlihat, pertama kamu akan memikirkan rumah putih, banyak ruangan terbuka dan dinding yang tidak di semen.
Tapi faktanya, setiap orang menerapkan hidup minimalis dengan cara yang berbeda, kata Becker. “Rumah seorang minimalis sangat intensional”.
Setiap pemilik memiliki alasannya masing-masing. Dengan demikian, gaya hidup minimalis biasanya meliputi penataan dan menjalani hidup dengan lebih sederhana untuk mencapai tujuan tertentu.
Keuntungan Gaya Hidup Minimalis:
Jika kamu masih membayangkan kenapa kamu mulai gaya hidup minimalis di rumahmu, ini dia beberapa alasan hidup minimalis:
1. Punya banyak uang.
Beberapa barang di rumah sama dengan uang. Semakin sedikit barang yang kamu beli, maka semakin sedikit urusanmu untuk merawatnya. Dan kamu akan menyadari bahwa uang itu bisa kamu gunakan untuk barang yang lebih penting daripada sekadar membeli barang lucu.
2. Punya Lebih Banyak Waktu.
Jika di rumah kamu ada sedikit barang, artinya sedikit waktu juga yang digunakan untuk membersihkan dan merapikannya, karena itu memungkinkan kamu untuk memiliki lebih banyak waktu yang tersedia untuk melakukan kegiatan yang lebih penting.
3. Meningkatkan Kesejahteraan.
Rumah minimalis ditandai dengan semakin berkurangnya tingkat stres. “Memiliki barang yang lebih sedikit artinya semakin rendah tingkat stresnya,” jelas Becker. “Setiap barang yang semakin banyak dapat meningkatkan kecemasan dalam hidup, karena semua yang dimiliki harus dijaga dan ditangani”.
4. Baik Untuk Kelangsungan Bumi.
Dengan membeli dan menggunakan lebih sedikit barang, kamu juga mengurangi konsumsi bagi sumber bumi. Karena itu, ambil bagianmu dan berperanlah untuk kelangsungan bumi.
5. Semakin Bersyukur.
Hidup minimalis akan memungkinkan kamu bersyukur dengan apa yang kamu miliki. “Memiliki sedikit barang akan memungkinkan kamu untuk menghargai apa yang kamu punya dengan berbagai cara, dari daripada memiliki banyak barang tapi berantakan,” kata Chayka.
BY HANNAH JEON
NTA