"Pendahulu kita sudah mewariskan kekayaan alam yang luar biasa. Generasi kita sudah terlena. Memanfaatkan sumber daya alam seolah alam ini tidak akan habis. Tapi sahabat-sahabat Perhimpunan Anggrek Indonesia, memikirkan bagaimana agar anak cucu kita bisa secara langsung melihat 97 spesies anggrek yang ada di Bangka Belitung,"
Melati Erzaldi
Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Babel
SUNGAILIAT -
"Ketika saya bertanya kepada sahabat-sahabat PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia), kenapa tidak buat pameran untuk memamerkan dan menjual anggrek-anggrek. Pasti menguntungkan. Tapi sahabat PAI hanya tersenyum dan menjawab, yang mereka harapkan bukan profit, namun kelestarian anggrek," ungkapnya.
Mendengar jawaban tersebut, Melati Erzaldi Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel),
tampak meneteskan air matanya, di tengah sambutannya pada Rapat Kerja Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Anggrek Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2022
Dirinya juga menambahkan, anggrek bukan hanya tentang sebuah spesies bunga. Tapi lebih dari itu, mencintai berarti turut serta menjaga kelestariannya, yang selanjutnya diharuskan untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Anggrek menjadi kebanggaan, Babel punya spesies unik yang harus didorong dan eksplore oleh berbagai pihak.
Usai rapat, dengan tema 'Terus Berkarya Untuk Kemajuan dan Konservasi Anggrek Babel', dihari yang sama dilakukan pula pelatihan Budi Daya Anggrek kepada siswa/siswi SMA Setia Budi bersama sahabat alam kita se- Pulau Bangka.
"Anak-anak coba tanyakan dalam diri anak-anak apa alasan kalian semua bangun, jauh-jauh datang ke tempat ini. Mari bergandengan tangan menjaga kelestarian alam, karena alam memberikan kebaikan," pungkasnya.
NTA