News


Sabtu, 05 Maret 2022 18:24 WIB

Erzaldi Rosman

Bukan Erzaldi Namanya Kalau Cuma Diam

Mungkin, tidak ada kata libur di kamus hidup seorang Erzaldi Rosman. Bahkan semakin hari libur, semakin banyak hal-hal di luar kedinasan yang dilakukan pria akrab disapa Bang ER ini. Hari Sabtu kemarin ia buktikan, tak ada kata libur untuk sebuah manfaat.

 

TOBOALI - Bak pembalap motocross profesional, orang nomor satu di Bumi Serumpun Sebalai itu beberapa kali berhasil menaklukkan hadangan trek menantang. 

Beragam macam trek bebatuan, berlubang, dan beberapa titik yang basah akibat genangan hujan mampu dilaluinya dengan baik, hingga titik finish di Jalan RJRT kawasan perkebunan sawit, di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Sabtu (5/2/2022). 

Hari itu, gubernur yang dikenal sangat bangga dengan bahasa daerah, menunggangi sepeda motor trail jenis Honda CRF 150L. Ia tidak sendiri. Bersamanya ada puluhan masyarakat lain. Mereka menuju ke kebun milik Rudi Alwi, salah satu warga di Desa Nyelanding, Kabupaten Basel. 

Bang ER, mulai menunggangi sepeda motor trailnya dari CV Alfa Rizky, Desa Nyelanding sebagai titik kumpul, dan langsung menuju lokasi start ngetrail di pertigaan kawasan reklamasi desa setempat. Sepanjang kurang lebih 24 kilometer rute yang dilaluinya dengan fokus. Hamparan perkebunan warga di sisi kanan-kiri jalanan menjadi pemandangan yang menarik. 

Bak pembalap motocross profesional, orang nomor satu di Bumi Serumpun Sebalai ini beberapa kali berhasil menaklukkan hadangan trek menantang. Beragam macam trek bebatuan, berlubang, dan beberapa titik yang basah akibat genangan hujan mampu dilaluinya dengan baik, hingga titik finish di Jalan RJRT kawasan perkebunan sawit.   

Menyegarkan tubuh dengan olahraga offroad yang memacu adrenalin memang menjadi hobinya saat meluangkan akhir pekan. Namun, bukan Gubernur Erzaldi namanya jika hari liburnya tidak diisi dengan hal bermanfaat, terutama untuk kepentingan masyarakatnya. Ada misi lain dari adventure trail yang dilakukannya hari ini ke ujung selatan Pulau Bangka itu. 

Pertama, ia ingin melihat kondisi terkini dari lahan rakyat yang diperuntukkan bagi petani sawit melalui Program Peremajaan Sawit rakyat (PSR) seluas 180,6 hektar. Lahan yang dialihkan pada 2021 itu tidak lama lagi siap untuk digarap, sehingga lahan PSR menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Hal itu diakui Kepala Desa Nyelanding, Nurdin di hadapan Gubernur Erzaldi.

"Kami sangat senang dengan adanya lahan PSR ini. Banyak masyarakat yang bertanya soal lahan ini untuk digunakan," ujar Nurdin yang ditimpali Robert, salah satu perwakilan pemuda desa yang menyatakan kesiapan berperan bersama pemerintah untuk bersinergi membangun daerah. 

Kemudian di lokasi kedua, Gubernur Erzaldi meninjau langsung panen kelapa sawit di lahan seluas 300 hektar milik Rudi Alwi. Melihat banyaknya petani yang dipekerjakan, membuat gubernur senang. Hal ini menurutnya menjadi efek positif yang ditimbulkan atas kehadiran Rudi sebagai putra daerah setempat untuk memberdayakan petani menuju sejahtera. 

"Kami (masyarakat) siap bersinergi, khususnya petani Desa Nyelanding menuju petani sejahtera, semangat petani, mantap," ujar Rudi. 

Menimpali semangat para petani, Gubernur memberikan pesan khusus agar petani selalu bersyukur dengan kondisi perekonomian Babel yang mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari tingginya harga sawit yang diakui oleh petani berada pada kisaran lebih dari Rp 3000 per kilogram. 

"Saat ini kami sedang dalam perjalanan. Rencananya dari sini kami melihat pembibitan lada dan sawit di lahan milik Pak Rudi. Mengenai harga sawit yang tinggi saat ini, saya minta petani bersyukur. Tetap harus bersyukur, dan sabar ketika harga rendah. Insyaallah kalau bersyukur, Allah SWT akan menambahkan nikmatnya," pungkas Gubernur Erzaldi. 

Usai menyaksikan panen sawit itu, rombongan kemudian menuju dua lokasi lainnya sekaligus misi terakhir. Ia mengunjungi lahan pembibitan puluhan ribu bibit sawit dan lada. 

Adapun di lokasi tersebut, akan dilakukan teknik tumpangsari lada dan sawit. Artinya, selama empat tahun pertama akan dilakukan tiga kali panen lada, kemudian di tahun kelima disusul dengan panen sawit. Teknik ini akan diterapkan di empat desa yaitu Desa Nyelanding, Delas, Bedengung, dan Desa Bencah. 

RGA


#ErzaldiRosman
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur