“Dan kita mencoba untuk kembali beradaptasi dengan new normal, pilihan yang akan kita buat mungkin terasa sulit. Haruskan saya menggunakan masker berlapis? Haruskan saya pergi ke suatu tempat? Apakah berinterasi dengan keluarga sudah aman? Haruskah saya membiarkan anak-anak saya sekolah secara tatap muka?, apakah sebaiknya saya jadi vegetarian?, apakah sebaiknya saya pindah rumah?”
Bagaimana jika kamu dihadapkan dengan pilihan-pilihan terasa tidak ada yang benar?
Ketika kamu dihadapkan dengan pilihan, kadang ada 1 pilihan yang terlihat bahwa ‘ini lah pilihan yang benar’. Karenanya pilihan tersebut terasa sangat mudah. Tapi bagaimana jika kamu dihadapkan dengan pilihan yang sulit, seolah-olah setiap pilihan ini terasa tidak ada yang benar. Sangat banyak keraguan di dalamnya. Kebingungan dan ketidakpastian bermunculan. Informasi berganti secara terus menerus, dan kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi, atau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Dengan akses pada vaksin Covid-19, seperti cahaya yang muncul ketika kita tersesat di gorong-gorong. Sekarang varian delta dan omicron semakin menyebar, ketidakpastian yang sebelumnya sudah dirasakan, akan kembali membayangi begitu lama.
Pengambilan Keputusan Untuk Korban Trauma
Untuk pejuang dari trauma, proses membuat keputusan akan lebih sulit. Penyintas, sering kali tidak memercayai ‘feeling’ mereka, kecuali di desak oleh keadaan, mereka bisa menjadi sangat protektif. Tanpa kepercayaan diri, mereka mungkin akan mencari validasi dari luar. Menebak-nebak hingga sampai pada titik kecemasan yang ekstrim dan tidak memercayai apapun.
Kita tahu bahwa bagi para penyitas, perubahan bisa terasa sangat berisiko. Jadi mungkin bisa saja mereka tergoda untuk percaya bahwa tidak memutuskan sesuatu bisa menjadi cara untuk menghindari perubahan, padahal tidak begitu.
Jadi, bagaimana kita membuat keputusan kita? Bagaimana cara menentukan pilihan ketika tidak ada pilihan yang terasa ‘benar’?.
Pada akhirnya, semua orang harus mencari cara untuk menentukan pilihan dengan merasakan pilihan yang paling masuk akal dan membuat kalian nyaman dengan pilihan tersebut.
Bagaimana pun kalian bisa menentukan cara untuk tetap maju dengan memanage pencegahan lanjutan dari Covid-19, atau kalian bisa membuat pilihan tentang hidup kalian, ini beberapa ide tentang cara menentukan keputusan dan 5 tips menentukan pilihan.
Cara agar kita bisa merasakan suatu pilihan itu nyaman pada diri kita adalah dengan…
1. Cari informasi sebanyak-banyaknya yang membuat kamu merasa aman, tapi jangan terlalu banyak. Coba cari tahu bahwa informasi yang kamu cari sebisa mungkin tidak bias, jadi kamu tidak hanya menelan opini orang lain atau malah mendapatkan informasi yang salah. Cari lah informasi tersebut dengan cara yang menurut kamu nyaman tapi jangan terlalu banyak, karena bisa menguras emosi kamu.
2. Pastikan kamu sedang dalam keadaan tenang sekarang. Tidak sedang memikirkan masa lalu, terjebak dalam emosi atau dalam keadaan disosiatif.
3. Ukurlah pilihan tersebut dan lihat, bagaimana pilihan tersebut terasa dalam hati. Sensasi dari hati mu sering kali menjadi indikator yang kuat untuk memilih keputusan mana yang paling nyaman. Saat kamu mempertimbangkan setiap pilihan, perhatikan sensasi tubuh kamu. Apakah ada sesak di dalam dada mu? Atau tenggorokan terasa penuh? Apakah kamu merasa gelisah, mati rasa? Atau malah kamu merasa tenang dan aman?.
4. Jangan gegabah dalam membuat pilihan. take your time. Duduklah dengan perasaan tersebut. Saat kamu sudah duduk dengan pilihan tersebut dan sebuah ide terasa bisa ditoleransi dari yang lainnya, jadi disarankan untuk duduk lebih lama bersama dengan pilihan tersebut.
5. buatlah pilihan yang membuat mu merasa, jika kamu hidup dengan pilihan tersebut, pilihan tersebut tidak akan membebanimu. Kemudian terima lah pilihan tersebut, apapun dampak yang akan muncul bersamanya. Atau jika pilihan tersebut malah menyulitkan kamu, kamu butuh waktu lebih untuk duduk bersama pilihan tersebut.
Beberapa tips untuk membuat pilihan.
1. kamu selalu (hampir) bisa mengubah pikiran, kembali dan coba lagi.
2. kamu mungkin ingin membicarakan pilihanmu dengan orang yang kamu percaya. Tapi perlu diingat, kepercayaan kamu itu lebih penting dari pada omongan temanmu. Kamu yang membuat pilihanmu, bukan mereka.
3. apapun yang terjadi, kamu bisa membayangkan dampaknya, dan it’s okay. Setelah kamu membuat keputusanmu, beberapa informasi lain berdatangan dan menjadi semakin jelas. kamu mungkin membuat pilihan yang salah. Dari pada berpikir ‘seharusnya aku memilih ini’, ingat pikiran itu membahayakan. Yakinlah bahwa keputusan yang tepat, tergantung pada apa yang bisa kamu lakukan dan informasi apa saja yang kamu punya.
4. tidak ada pilihan yang benar atau salah selama kamu duduk dan terus menyimak informasi sebelum kamu membuat pilihanmu.
5. tidak membuat pilihan juga salah satu keputusan.
Keputusan tidak pernah 100% teras benar, tapi bisa terasa cukup benar.
Sering kali, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Menentukan keputusan adalah tentang mengetahui apa yang terasa cukup benar untuk kamu. Bagaimanapun, pilihan yang kita buat harus muat dalam jendela toleransi kita. Cara mudah untuk mengetahui apakah pilihan kamu cukup benar untuk kamu adalah ketika kamu tidak hidup dengan stategi bertahan hidup besama obat-obatan, alkohol, berusaha untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh dari, serta selalu merasa kurang.
By Robyn E. Brickel, M.A., LMFT
NTA