Opinion


Jum'at, 18 Februari 2022 17:31 WIB

BI View

Memangnya Kenapa Kalau Aku Lulusan PTS?

“Oh, PTS ya anaknya? Anak saya PTN, lho.”

Netizen Julid

“Pokoknya kamu harus lulus PTN!”

Pertanyaan dan tuntutan di atas benar-benar nyata adanya. Belum lagi, kalau kumpul-kumpul keluarga atau orang tua ikut arisan. Bisa dipastikan emak-emak merasa hebat sekali kalau anaknya lulus tes masuk PTN dan berbicara dengan nada tidak mengenakkan kalau tau ada anak saudara atau teman yang masuk PTS.

Dulu saat di bangku SMA, saya punya persepsi yang salah tentang Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sepertinya bukan saya saja, tapi hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia juga berpikiran seperti saya, terutama para orang tua.

Kebanyakan dari kita mengelu-elukan masuk  Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Bahkan, ada yang sampe stres dan bersedih dalam jangka waktu yang lama saat tidak lulus tes PTN. Gaungan berbagai bimbingan belajar (bimbel) juga menjanjikan jaminan-jaminan lulus tes PTN. Ya, memang tidak ada salahnya sih kalau PTN jadi primadona. Selain memang biayanya terjangkau, kampus-kampus terkenal kebanyakan dari PTN dibanding PTS.

Lucunya lagi, saya beranggapan kalau anak-anak yang masuk PTN itu anak-anak terpilih, hebat dan pintar-pintar semua. Sedangkan PTS, isinya kebanyakan anak buangan yang nggak keterima PTN, nggak pintar, dan malas-malasan.

Oke, baiklah mari kita luruskan persepsi yang sedikit kejam ini.

Masih teringat jelas ketika menjelang saya masuk menjadi mahasiswa baru alias maba di salah satu kampus swasta di daerah Bekasi. Teman saya sudah mengingatkan saya untuk belajar bahasa inggris lagi, sebelum memasuki kampus (Kebetulan kampus saya bahasa pengantarnya adalah bahasa inggris). Tapi, dengan santainya di dalam hati saya berguman, “Ngapain belajar? Paling juga isinya anak-anak biasa saja yang kemampuannya di bawah saya”. Astagfirullah maafkeun hamba Ya Allah dulu sempat sombong dan emang nyebelin minta ditampol.

Sampai akhirnya tiba juga saatnya saya masuk ke kampus, dan yang terjadi adalah saya kaget. Benar-benar kaget. Bagaimana tidak kaget kalau isinya justru manusia-manusia hebat yang tak disangka-sangka? Bahasa inggrisnya cas-cis-cus bukan main lancarnya. Ada yang memang sudah sekolah di sekolah bertaraf internasional, ada yang memang pernah tinggal di luar negeri mengikuti orang tuanya, ada yang memang pernah terpilih pertukaran pelajar saat di bangku sekolah, ada yang ikut program percepatan alias akselerasi.

Pokoknya benar-benar isinya bukan manusia buangan, deh. Saya yang awalnya sangat percaya diri, langsung auto berasa kecil dan bodoh di kelas. Semua persepsi saya selama ini benar-benar langsung runtuh.

Selama tiga tahun kuliah, benar-benar membuka mata saya bahwa anak-anak PTS bukanlah anak buangan. Teman-teman saya berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, aktif sana sini. Ditambah lagi, sistem pengajaran di kelas yang bukan sekedar teori membuat saya mengakui bahwa PTS tidak seburuk yang dipikirkan. Belum lagi materi yang diajarkan kampus saya pun tidak tergolong ketinggalan dengan kampus lainnya (Ini iseng banget cari pembanding beberapa universitas negeri untuk dibandingkan dengan universitas saya).

Ketika masa magang, saya benar-benar merasa minder dan agak sedikit takut melihat teman-teman magang lainnya yang berasal dari kampus salah satu PTN yang paling dielu-elukan masyarakat Indonesia (nggak usah disebutin kampus apa pasti tau hehe). Namun, ketika mulai terjun bekerja, lagi-lagi pikiran saya terbuka lagi dan persepsi anak PTN itu hebat-hebat dan lebih di atas anak PTS itu nggak benar. Mereka sama saja kok, sama-sama masih belajar, dan nggak se-wah yang selalu saya bayangkan selama ini.

Yap! Seiring waktu berjalan, banyak hal dan kejadian yang berhasil membuka semua pikiran-pikiran saya yang selama ini salah. Intinya memang kita nggak boleh merasa paling hebat dibanding yang lain. Entah itu kita anak PTN atau pun PTS.

Kuliah di PTN dan PTS sama saja (yang beda cuma biayanya aja hehe). Nggak ada istilah di PTN anaknya pintar-pintar, sedangkan PTS kebalikannya. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani pendidikan dengan baik, melakukan semuanya dengan versi terbaik kita. Percuma kampusnya keren, kalau kitanya setengah-setengah bahkan tidak niat untuk kuliah.

Ingatlah berlian tetap akan bersinar di mana pun dia berada, maka jangan pernah minder jika kamu kuliah di kampus yang tidak sesuai dengan impianmu. 

 INP


#PTN #PTS
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur