Gubernur mengatakan, pembebasan lahan di wilayah tersebut sangat penting. Pasalnya ketika turun hujan langsung terjadi banjir, sehingga pemerintah dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) ingin menata wilayah tersebut. Selain menanggulangi banjir, juga agar mempercepat penanganan permukiman kumuh yang ada di perkotaan.
TANJUNGPANDAN -
"Sayang jika hanya dua rumah ini tidak mau dibebaskan, pemerintah akan melakukan normalisasi dengan membuat embung air, termasuk pelebaran jalan menjadi tiga meter," jelas gubernur.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, berjalan kaki menyusuri jalan sempit dan tergenang air. Hal itu ia lakukan demi mempercepat pembuatan embung air dan pelebaran jalan di Kampung Amau, Kabupaten Belitung yang hingga kini masih terkendala penyelesaian lahan di wilayah tersebut.
Didampingi Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, gubernur menemui dua warga yang masih enggan menjual sebagian lahannya demi kepentingan umum. Ia menjelaskan kepada mereka, jika tujuan pembebasan lahan ini untuk menghindarkan wilayah tersebut menjadi daerah langganan banjir yang selama ini terjadi.
"Saya minta tolong sama ibu, ini ganti untung loh bukan ganti rugi, nanti terasnya diganti jadi rumah dua lantai," ungkap gubernur ke salah seorang warga yang menolak menjual lahannya, Kamis (17/2).
Gubernur mengatakan, pembebasan lahan di wilayah tersebut sangat penting. Pasalnya ketika turun hujan langsung terjadi banjir, sehingga pemerintah dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) ingin menata wilayah tersebut. Selain menanggulangi banjir, juga agar mempercepat penanganan permukiman kumuh yang ada di perkotaan.
Disamping itu, jika kondisi embung menjadi bersih dan akses jalan mudah dilalui, akan meningkatkan perekonomian warga sekitar karena banyak dikunjungi warga lainnya.
Insyaallah akan gantikan yang lebih baik oleh Allah, nanti kami siapkan fasilitas untuk bapak, saya bikin dam berupa pintu air untuk membantu bapak bercocok tanam," ungkap gubernur ke warga lainnya.
Dijelaskan oleh Woto Iskandar dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Babel, Kementrian PUPR telah menganggarkan dana Rp8,6 milyar untuk program Kotaku Kampung Amau yang dimulai sejak bulan mei 2021. Namun, kendala yang dihadapi hingga saat ini yakni masih belum adanya titik terang terkait pembebasan lahan dua warga di wilayah tersebut.
"Sebagian sudah kami kerjakan di lahan yang sudah clear, tinggal hanya kendala yang lahan belum dibebaskan. Kami melakukan perbaikan dan pelebaran jalan yang lama dengan kondisi yang sudah rusak berdasarkan laporan dari Pemkab Belitung," tutupnya.
BS