Opinion


Sabtu, 12 Februari 2022 15:01 WIB

BI View

Terjebak Antara Love Language Dan Baper

Love language atau bahasa cinta dan kasih seseorang, memang bisa membuat orang tersebut merasa spesial. Tak heran, jika ada yang tiba-tiba jadi gampang untuk jatuh cinta alias bawa perasaan (baper), ketika orang lain melakukan hal-hal yang bahkan tergolong sederhana.


CONTOHNYA, gadis X love language-nya act of service, lalu ada laki-laki yang inisiatif membantu membawakan tasnya yang saat itu memang berat. Hal kecil seperti ini pun dapat membuat si gadis X merasa begitu diperhatikan dan spesial, bahkan bisa saja dia mulai menaruh rasa kagum pada laki-laki yang membantunya. 

Jika kita tidak mengerti, pasti kita akan menghujatnya dengan kalimat, "Ah elah, baper banget lo! Padahal cuma dibantu gitu doang." 

Padahal tiap orang memiliki love language yang berbeda-beda, tentu apa yang kita rasakan dan orang lain rasakan akan berbeda pula terhadap suatu hal. Menurut kita biasa saja, bisa jadi luar biasa bagi seseorang, begitu juga sebaliknya. 

Sebenarnya ini bukan tentang terlalu cepat baper, melainkan tentang rasa yang memang diri sendiri yang mengerti dan merasakannya. Ya, namanya juga cinta, memang tidak bisa seratus persen dipandang dari kacamata logika saja. Tetapi, juga harus memanfaatkan rasa, untuk mengerti hal ini. 

Seorang penulis dari Amerika, Gary Chapman mengeluarkan buku di tahun 1992 yang berjudul "The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate". 

Dan buku ini menguraikan lima cara umum yang diungkapkan dan dirasakan oleh sebuah pasangan romantis, yang disebut Chapman sebagai "bahasa cinta". 

Menurut Chapman, ada lima cara untuk menyatakan dan merasakan cinta, yang disebut sebagai "bahasa cinta", yakni: 

Words of affirmation (Bahasa cinta yang pertama ini buat kamu yang sering mendengar kalimat-kalimat positif seperti pujian, apresiasi, atau kalimat yang mengekspresikan rasa sayang). 

Lalu quality time (Bahasa cinta satu ini fokus pada kualitas waktu yang dihabiskan bersama pasangan, seperti menghabiskan waktu tanpa gadget saat pergi bersama misalnya). 

Kemudian giving gifts (Love language satu ini gak melulu soal pemberian kado yang mahal. Melainkan lebih ke arah makna dari pemberian kado tersebut). 

Kemudian acts of service (Bagi mereka yang punya love language satu ini, kata-kata seperti “I love you” menjadi gak terlalu berarti bagi kamu. Melainkan lebih ke arah “Talk less do more”, atau gak usah omong doang). 

Dan terakhir physical touch (Sebagai bentuk afeksi dari pasanganmu kepada diri kamu. Seperti misalnya: berdekatan dengan dirinya, menggenggam tangannya, sampai memeluk dirinya secara tulus). 

INP


#LoveLanguage
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur