12 Hal Yang Akan Terjadi Ketika Berhenti Nge-Vape
Banyak orang yang ingin membuktikan bahwa merokok lebih berbahaya karena bersifat adiktif, mengakibatkan kerusakan paru, dan kematian dari pada vape. Hal ini menyebabkan banyak orang tidak ingin berhenti dari vape. Berikut ini penjelasan setiap menit kamu menjauhi vape dan rasakan perbedaan manfaatnya seketika.
Apa itu vape?
Ketika rokok elektrik pertama kali dikenalkan pada tahun 2000 lalu, mereka semua percaya bahwa rokok elektrik menjadi pilihan yang lebih aman dari pada rokok cengkeh. Namun, sekarang yang terbukti malah sebaliknya. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menghitung, lebih dari 3.000 kasus penyakit paru-paru terjadi akibat vape, dikenal juga EVALI (penyakit paru-paru akibat rokok elektrik atau vape). Menurut statistik, dari 29 negara bagian, tercatat 68 kasus kematian.
Vape ini mematikan dan bersifat adiktif. Vape dengan JUUL berpotensi lebih berbahaya dari pada sebuah kemasan rokok sehari. Ketika kamu nge-vape, kamu akan menghirup cairan. Yang mana dalam cairan tersebut terdapat bahan tambahan seperti bahan kimia dan perisa ke dalam nikotin.
Anak-anak dan para remaja sangat tertarik dengan vape ini. Ditambah dengan perisa seperti mangga, permen karet, dan mint. Menurut U.S Surgeon General, pengguna vape meningkat 900% pada tahun 2011 dan 2015.
Berhenti nge-vape mungkin sangat sulit seperti halnya berhenti merokok, dan ketika berhenti nge-vape akan terjadi pengaruh yang signifikan terhadap tubuh. Kamu akan merasakan manfaat secepatnya. Berikut pengaruh yang pasti akan kamu rasakan ketika kamu berhenti nge-vape.
20 menit pertama: perbaikan kardiovaskular dalam 20 menit pertama “Kamu akan merasakan detak jantung kembali normal, tekanan darah menurun dan sirkulasi akan kembali normal,” ungkap Nikola Djordjevic, Project Manager of Med Alert Help.
Cara kamu bernafas mungkin akan berubah yaitu, 2 bahan dari rokok elektrik (propalin glikol dan gliserin sayur) dapat memproduksi bahan kimia jika kedua bahan dari rokok tadi dipanaskan, berdasarkan penelitian The International Journal of Environmental Research and Public Health yang dipublikasi pada tahun 2018 menyebutkan “Ketika kamu berhenti nge-vape, kamu akan merasakan nafas yang lebih ringan dan alur udara yang lebih bersih,” ungkap Caleb Backe, seorang yang bersertifikat kesehatan dan ahli dari Maple Holistics.
Beberapa jam kemudian: gejala penarikan nikotin.
Nikotin merupakan zat adiktif yang mungkin akan kamu rasakan pada sementara waktu. “penarikan nikotin akut akan dirasakan secara fisik dan psikis,” ungkap Dr. Djordjevic. Gejala secara psikis yang akan dirasakan antara lain, sangat menginginkan nikotin, perasaan yang mudah berubah, sulit berkonsentrasi, mudah marah, dan gangguan kecemasan. Sedangkan gejala fisik yang akan dirasakan adalah “sakit kepala, berkeringat, insomnia, tremor, nafsu makan meningkat, kram perut dan sembelit,” ungkap Dr. Djordjevic.
Ini lah hal yang akan kamu rasakan, dalam 4-24 jam pertama usai berhenti nge-vape. Efek ini akan memuncak sekitar 3 hari. Dr. Djordjevic berkata “dan akan berkurang secara bertahap selama 3-4 minggu. Sehingga, butuh waktu sekitar satu bulan untuk benar-benar mengubah kebiasaan ini."
1 hari kemudian : Risiko Serangan Jantung Menurun
Menurut penelitian tahun 2018 di The American Journal of Preventive Medicine, perokok elektrik dua kali lebih berisiko untuk terkena serangan jantung. Ketika kamu berhenti nge-vape, risiko serangan jantung akan berkurang sangat cepat.
“Setelah 1 hari, risiko serangan jantung akan mulai berkurang, tekanan darah semakin rendah, kandungan oksigen dalam darah akan meningkat dan akan mulai mengurangi pengaruh negatif dari kolesterol dan juga penggumpalan darah,” ujar Dr. Djordjevic.
2 hari kemudian : indra mulai membaik.
Vape, seperti halnya rokok dapat mempengaruhi indra penciuman, mengurangi kemampuan untuk mencium aroma dan merasakan sesuatu. Setelah 48 jam, kamu akan mulai menyadari kemampuan penciuman dan perasa akan semakin membaik. Karena nikotin lebih bisa memberi pengaruh dari pada otak, penelitian terbaru mengatakan bahwa nikotin juga dapat meningkatkan gula darah.
3 hari kemudian: nikotin keluar dari tubuh.
Jika kamu tidak merasakan penarikan nikotin, kamu mungkin akan merasakannya pada hari ke-3. “Nikotin akan keluar dari tubuh pada hari ke-3, ini lah mengapa gejalanya mungkin akan memuncak,” ungkap Dr. Djordjevic.
“kamu mungkin akan merasakan gejala penarikan nikotin seperti, sakit kepala, berkeringat, kram perut, atau sangat menginginkan nikotin,” ungkap Osita Onugha seorang Direktur Penelitian Bedah Toraks dan Laboratorium Inovasi Bedah di John Wayne Cancer Institute di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California.
1 bulan kemudian: paru-paru mulai menunjukan gejala membaik.
Perokok aktif sering batuk-batuk dan memiliki suara nafas yang berat. Bahkan perokok elektrik lebih mengganggu kesehatan paru-paru dan membuat mereka kesulitan dalam melawan penyakit. “setelah 1 bulan, kapasitas paru-paru akan membaik, dengan ciri sesak nafas dan batuk semakin berkurang,” ungkap Dr. Djordjevic.
3 bulan kemudian: tekanan darah membaik.
Pada Jurnal Trends in Cardiovascular Medicine tahun 2016 menyebutkan nikotin dalam rokok dapat membuat pembuluh darah di kulit dan sekitar jantung menyempit. Bagaimanapun setelah berhenti nge-vape sirkulasi darah akan mulai membaik, begitu juga ukuran pembuluh darah akan kembali ke diameter normal. Jika kamu ragu melanjutkan karena berhenti merokok akan menyebabkan kenaikan berat badan, ini merupakan hal umum, kamu bisa berhenti merokok tanpa menambah berat badan.
9 bulan kemudian: paru-paru mampu melawan penyakit.
“Setelah sembilan bulan, kesehatan paru-paru meningkat secara signifikan berkat pembaruan struktur mikroskopis seperti rambut di dalam paru-paru yang membantu mengeluarkan lendir dan melawan infeksi,” ungkap Dr. Djordjevic. Hal ini dapat membantu mengurangi infeksi dan komplikasi dari penyakit seperti flu dan pneumonia.
1 tahun kemudian: risiko serangan jantung akan berkurang setengah.
Sekarang ukuran pembuluh darah akan kembali ke ukuran normal, jantung akan berdetak secara normal, dan tekanan darah akan semakin melemah, risiko serangan jantung akan berkurang dari pada saat kamu masih nge-vape. “setelah 1 tahun, resiko penyakit radiovaskular akan menurun 50%,” ungkap Dr. Djordjevic.
5 tahun kemudian : gejala stroke akan berkurang secara signifikan.
Efek jangka panjang dari jantung yang sehat dan tekanan darah rendah akan memberikan manfaat lainnya yaitu, rendahnya risiko stroke. Menurut penelitian yang dipresentasikan pada International Stroke Conference 2019. Berhenti nge-vape dapat segera menurunkan risiko stroke.
10 tahun kemudian: risiko kanker menurun
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Scientific Reports menunjukkan rokok elektrik dan vape dapat menyebabkan perubahan DNA dan mutasi genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker. Jadi semakin lama anda menghindari rokok elektrik, tubuh anda akan semakin sehat. “Setelah satu dekade, risiko kanker paru-paru berkurang hingga 50 persen, serta risiko kanker pankreas, mulut, dan tenggorokan,” kata Dr. Djordjevic. “Setelah 15 tahun, risiko anda terkena penyakit jantung koroner menjadi sama dengan bukan perokok. Hal yang sama berlaku untuk risiko terkena kanker pankreas."
20 tahun kemudian : kamu seperti tidak pernah nge-vape
Akan datang suatu hari di mana kebiasaan buruk nge-vape tidak akan berdampak pada tubuh dan kesehatan Anda. “Setelah 20 tahun, risiko Anda akan serupa dengan mereka yang tidak pernah merokok atau vape,” pungkas Dr. Djordjevic
(sumber: https://www.thehealthy.com/addiction/smoking/health-improvements-stop-vaping/ Kimberly Holland)
Penulis : Natasya
Subscribe Kategori Ini