Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dan Dirut PT Timah Tbk yang baru, Achmad Ardianto akhirnya bertemu untuk kali pertama sejak adanya pergantian pada posisi tertinggi dalam struktural salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), 23 Desember 2021 lalu. Achmad Ardianto menggantikan M. Riza Pahlevi Tabrani. Inilah poin-poin yang dibahas, termasuk kerusakan alam Babel.
PANGKALPINANG - "Karena jujur saja pak, ada luka di hati masyarakat ketika royalti yang tidak sebanding, di saat bumi mereka hancur. Mari kita duduk bersama untuk membahas ini agar semuanya akan seiring sejalan, antara program pemerintah daerah dengan tupoksi PT Timah yang tidak lain tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat kita,".
Itulah harapan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman di hadapan Dirut PT Timah Tbk yang baru, Achmad Ardianto saat dirut yang menggantikan Riza Pahlevi ini bersilaturahmi kepada gubernur, Senin (3/1/22).
Gubernur membahas soal royalti. Karena royalti yang diterima daerah dari PT Timah belumlah sebanding dengan kerusakan alam. Dikatakan orang nomor satu di Babel, merupakan hal yang wajar jika Babel 'menagih' royalti yang lebih besar dari hasil penambangan yang selama ini dilakukan di Bumi Serumpun Sebalai. Begitu pula dengan keinginan adanya saham di PT Timah, dan beberapa polemik yang melibatkan para kolektor timah juga dibahas pada kesempatan itu.
Ia juga berharap Dirut PT Timah Achmad Ardianto dapat turun langsung melihat polemik-polemik pertambangan yang ada di Babel selama ini. Gubernur Erzaldi merencanakan mengajak Achmad Ardianto bersama Danrem 045/Garuda Jaya, dan Pimpinan Polda Babel untuk mengunjungi beberapa titik lokasi pertambangan seperti di Desa Bakit dan sebagainya.
"Nanti kita coba lihat langsung pak ke lokasi, sehingga setelah itu bapak akan tahu bayangan-bayangan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Saya ingin memberikan masukan, dari dua tahun lalu kami menyampaikan harusnya ada direksi yang menangani hubungan dengan masyarakat. Karena kondisi ini sangat pelik sekali, dan PT Timah harus turun langsung dan jangan tergantung ke mitra, biar kehadiran PT Timah dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.
Selain itu dalam kunjungan tersebut beberapa hal penting diungkapkan gubernur pada pertemuan itu, di antaranya memperkuat sinergitas dan kerja sama antara pemerintah daerah (pemda) dan BUMN. Hal ini, menurut gubernur di hadapan mantan Direktur Utama PT Garam (Persero), merupakan kunci utama dalam pembangunan daerah, khususnya berkenaan dengan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Erzaldi juga membeberkan rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu, yang melibatkan keberadaan PT Timah dengan adanya Izin Usaha Pertambangan (IUP) di kawasan pengembangan. Ia meminta PT Timah untuk memanfaatkan waktu yang diberikan untuk melakukan eksplorasi dengan melakukan pengerukan, sehingga akan membantu memudahkan pendalaman alur.
"Kami akan undang PT Timah untuk kita mempersiapkan pelabuhan ini menjadi pelabuhan besar dengan menampung kapal sebesar 30.000 gross ton. Silakan selesaikan penambangan setahun ini, karena kalau tidak dikerjakan akan mengganggu alur, mempengaruhi sedimentasi. Setelah setahun tidak boleh menambang lagi di sana karena untuk alur masuk kapal," ujarnya.
"Terima kasih pak sudah diawali pertemuan ini. Nanti selanjutnya pemda dan BUMN diharapkan tercipta kolaborasi yang baik. Ini (sinergi) harus kita tingkatkan, harus kita kerjakan, kehadiran stakeholders sangat penting," ujar gubernur.
Dirut Menyambut Baik
Sementara itu, Direktur Utama PT Timah Achmad Ardianto atau akrab disapa Didi, menyambut baik masukan-masukan yang diberikan kepada dirinya untuk membenahi internal PT Timah, maupun upaya dalam peningkatan produksi. Ia menegaskan PT Timah akan bersinergi dengan Pemprov. Babel, sehingga tujuan kehadiran BUMN dapat memberikan manfaat kepada pemda maupun masyarakat.
"Berbicara membangun PT Timah juga berbicara tentang membangun daerah. Untuk itu kami akan membangun sinergitas bersama seluruh stakeholder untuk memberikan kesejahteraan, karena kami tidak bisa bekerja sendiri dan kami akan terus kerja keras, dan belajar untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Semoga ada solusi agar dari pemerintah pun bisa mendapatkan manfaat secara keuangan," pungkasnya.
RGA