"Terkhusus untuk lahan 9000m2 itu akan didedikasikan dalam bentuk pelestarian hutan, yang bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terganggu, termasuk melindungi dan menjaga habitat di hutan, termasuk flora dan fauna didalamnya"
Daroe Tri Sadono
Kepala Kajati Babel
PANGKALPINANG - "Terima kasih Pak Gubernur atas hibah tanahnya. Bapak tak perlu khawatir, tanah yang dihibahkan akan kami muliakan sebagai tempat ibadah dan tempat menjaga ekosistem alam,"ujar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Daroe Tri Sadono.
Gubernur Erzaldi Rosman yang telah menghibahkan lahan Pemprov. Babel kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Babel seluas 1250 m2 untuk pembangunan Masjid Mizan Adhyaksa dan area belakang seluas 5680m2 yang saat ini prosesnya sudah dalam tahap pembukaan lahan (
land clearing), serta lahan seluas 9000m2.
Selain itu, dalam sambutan Kepala Kejati Babel, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Mizan Adhyaksa, Kajati Babel Daroe Tri Sadono mengatakan masjid ini nantinya diperuntukan untuk masyarakat Babel, sehingga desain arsitekturnya sarat dengan kearifan lokal Bumi Serumpun Sebalai.
Kontruksi atapnya terinspirasi dari tanjak melayu yang melambangkan kewibawaan, sedangkan saat memasuki ruangan masjid nanti akan terlihat kubah tudung saji, di sisi tembok akan berhiaskan motif kain cual, dan relief lada yang terbuat dari lempengan timah.
"Sehingga dengan adanya kearifan lokal ini membuat masyarakat Babel semakin mencintai daerahnya sendiri," katanya.
Sementara itu, Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan dirinya akhir-akhir ini sering diundang dalam prosesi peletakan batu pertama atau
groundbreaking, seperti saat ini pada prosesi pembangunan Masjid Mizan Adhyaksa. Hal ini menunjukan pembangunan di Babel dewasa ini sedang melesat naik.
"Sampai-sampai saat ini, saya mendapat informasi bahwa sulitnya mencari bahan bangunan, seperti batu bata maupun batako, karena permintaan yang tinggi," jelasnya.
Menurutnya, menggeliatnya pembangunan di Babel merupakan kondisi yang harus terus terjaga, sehingga berimbas pada kesejahteraan masyarakat Babel.
Manfaat dunia-akhirat
Terkait pembangunan Masjid Mizan Adhyaksa, dijelaskan gubernur merupakan inisiasi dari Kajati Babel Daroe Tri Sadono yang berharap selain tugasnya untuk mengemban seputar masalah hukum, namun ia ingin memberikan sesuatu untuk masyarakat Babel.
"
InsyaAllah yang Pak Kajati legacy-
nya ini berupa masjid dan menjaga kelestarian hutan akan bermanfaat di dunia dan akhirat,"
tuturnya.
Atas dasar itulah, gubernur bersedia menghibahkan lahan Pemprov. Babel untuk Kejati Babel yang akan diperuntukan bagi pembangunan masjid, selain itu area belakang akan dijadikan hutan yang lebih terawat dan hijau, untuk menjaga ekosistem alam di Babel.
"Inisiatif Pak Kajati sangat luar biasa, karena menjaga hutan sama halnya dengan menjaga alam, semoga yang bapak lakukan bersama jajarannya diberkahi Allah SWT," ungkap Gubernur yang diamini oleh para tamu undangan.
Ditargetkan masjid dua lantai ini akan rampung sebelum Bulan Ramadhan tahun depan, sehingga bisa digunakan jamaah untuk melaksanakan ibadah Salat Tarawih.
Menutup acara dilakukan prosesi peletakan batu pertama Masjid Mizan Adhyaksa serta pemberian nama jalan secara simbolis di jalan antara Gedung Kepolisian dan Kejaksaan Tinggi Babel yang diberi nama Jalan Satya Adhy Wicaksana.
Tak sampai di situ, setelah acara
groundbreaking pembangunan Masjid Mizan Adhyaksa Kejati Babel selesai, gubernur memberikan kejutan kepada Kajati Daroe yang tepat hari ini berulang tahun ke-59 dengan memberikan kue ulang tahun.
Seketika para tamu undangan langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun, raut wajah Kajati tampak bahagia.
"Terima kasih Pak Gubernur, ini kejutan yang tak saya duga," tutupnya.
Acara ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Babel, Bupati Bangka Tengah, Pimpinan instansti vertikal, para Kajari se-Babel, serta tokoh masyarakat dan agama.
BS