Ada pemandangan yang mungkin jarang bisa dilihat dan mungkin bisa menjadi kado HUT Provinsi Bangka Belitung (Babel) ke-21, bagaimana pemimpin-pemimpin Provinsi Bangka Belitung (Babel) lintas periode berkumpul dalam satu forum dan mengeluarkan energi kewarganegaraan mereka.
PANGKALPINANG - Ya. Dalam Dialog Interaktif di Kantor Harian Pagi Bangka Pos, Jumat, (19/11/2021), mereka menghadirkan sebuah diskusi yang melibatkan Gubernur Babel Erzaldi Rosman dan semua Wakil Gubernur yang pernah menjabat, yaitu Suryadi Saman (2002-2007), Syamsudin Basari (2007-2012) dan Hidayat Arsani (2014-2017), dengan tema Babel Dulu, Sekarang dan Saatnya Saatnya Fokus Bangun Pariwisata'.
Apa yang menjadi bahan pembahasan?
Kesemua pemimpin-pemimpin itu setuju bahwa masa depan Bangka Belitung adalah pariwisata. Dan diharapkan, Erzaldi sebagai gubernur mampu mentransformasikan targetnya, mengalihkan pertambangan menjadi turisme.
"Ketika kita sudah mencanangkan ingin memajukan pariwisata Bangka Belitung (Babel), maka turunan pariwisata sangat jelas, bukan berarti kita tidak menginginkan kehadiran pertambangan di Bumi Serumpun Sebalai, namun mari kita manfaatkan pertambangan yang harganya sementara bagus ini untuk mempersiapkan kemajuan pariwisata kita kedepan," kata Erzaldi di acara yang dipandu oleh Ibnu Taufik.
Dengan begitu, di dialog yang bertujuan melihat kembali rekam jejak perjalanan pemerintah pertama kali hingga saat ini dalam mencetak industri pariwisata di Babel, kata gubernur, antara sektor pertambangan bisa seiring jalan dengan sektor pariwisata
Syamsuddin Basari, Wakil Gubernur periode 2007-2012 menceritakan bahwa dukungan anggaran pada era kepemimpinannya pada sektor pariwisata sangat tinggi dibanding sektor-sektor lain.
Visit Babel Archipelago, program pariwisata digaungkan gubernur saat itu yaitu Alm. Eko Maulana Ali, bertujuan untuk dapat mendatangkan wisatawan asing ke Babel. Namun hal tersebut tak berjalan berkelanjutan. Menurutnya karena potensi penghasilan dari sektor pertambangan timah lebih besar dibanding dari pariwisata.
"Kami sudah beberapa kali mencoba, tetapi masih gagal, padahal didukung sekali dengan anggaran pariwisata cukup besar," ungkapnya.
Hingga muncul film Laskar Pelangi, sehingga Babel mulai dikenal khalayak, yang menjadi momentum untuk mempromosikan pariwisata. Momen munculnya film ini masih dirasakan Hidayat Arsani sebagai wakil Gubernur Babel periode 2014-2017.
"Era kami adalah era pariwisata, Belitung khususnya sedang menanjak-menanjaknya pariwisata waktu itu," ungkapnya.
Dirinya mengatakan, jika ingin memajukan sektor pariwisata, hal yang pertama harus dilakukan adalah selesaikan urusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah, karena potensi pariwisata di Babel kerap terbentur dengan kawasan IUP PT Timah sehingga para investor pergi.
"Timah hidup, pariwisata hidup! Harusnya bisa. Legalitaspun harus jelas agar investor juga masuk," tegasnya.
Gubernur Erzaldi pun mengakui bahwa sejak tahun 2000 Babel berdiri, kemajuan pariwisata mulai berkembang dengan kehadiran film Laskar Pelangi, Dijelaskannya sejak kepemimpinan sebelumnya, telah memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin mengembangkan pariwisata Babel.
Hal itu dimulai sejak pemerintahan Alm. Eko Maulana Ali yang telah membuat program Visit Babel Archipelago. Berlanjut tahun 2011, dalam Sail Indonesia, kapal yacht dari berbagai negara berdatangan ke Bangka dan Belitung. Dirinya yang saat itu menjabat sebagai Bupati Bangka Tengah masih mengingat dengan baik bahwa Bangka Tengah disinggahi setidaknya 200 kapal yacht.
Termasuk kehadiran Wisata Sejarah, disusul Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, hingga terpilihnya Pulau Belitung oleh UNESCO Global Geopark pada tahun 2021.
"Di era kami, dikuatkan dengan tagline 'mining to tourism' yang didalamnya ada sport tourism, dan salahsatu event yang terbesar, yakni kejuaraan dunia Motocross Grand Prix (MXGP)," ungkapnya.
Usaha memajukan pariwisata Babel dikatakannya tak bisa hanya sampai di sini, dan ini adalah usaha dan upaya semua pihak, agar bagaimana membuat waktu tinggal wisatawan di Babel lebih lama.
Gubernur yang akrab disapa Bang ER mengaku optimis dengan pariwisata Babel jika didukung oleh semua pihak. Seperti Pulau Belitung yang memang konsisten, di mana masyarakatnya kompak menolak pertambangan timah di wilayah laut.
Selain itu, Dirinya mengungkapkan kedua, baik sektor pertambangan dan pariwisata harus bisa menentukan arah kebijakan dalam mempersiapkan masyarakat Babel lebih mandiri menghadapi kondisi pasca tambang.
"Ini hanya belum terkoneksi atau terkolaborasi saja, jika bisa tentunya kita menjadi daerah yang siap saat kondisi pasca timah," tegasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah koordinasi dengan pihak maskapai Citylink untuk membuat jalur penerbangan baru menyambut semakin melandainya kasus Covid-19 dengan jalur penerbangan Yogyakarta-Belitung-Bangka dan sebaliknya.
Tak sampai di situ, pihak Lion Air dari Air Asia sudah berkomunikasi dengannya, mereka mengatakan telah bernegoiasi jalur penerbangan bersama dari Babel ke Kuala Lumpur maupun Singapura.
"Kita berupaya, tidak merasa lelah, karena kita ingin masyarakat kita siap dengan peralihan mining to tourism," harapnya.
NDP