"Jadi, harapannya dengan adanya upaya yang akan kita lakukan ini, kita akan melihat 10, 15, dan 20 tahun ke depan, akan ada perubahan yang signifikan, khususnya bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung,"
Erzaldi Rosman
Gubernur Kep. Bangka Belitung
PANGKALPINANG - Kunjungan Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Letnan Jenderal (Letjen) Purn. Doni Monardo, selama satu hari, pada Sabtu (13/11/21) lalu, menambah opsi bagi Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov. Babel) dalam pemanfaatan sumber daya yang akan dikembangkan ke depannya.
Salah satu yang diusulkan oleh Komut Doni Monardo yakni budi daya ikan gabus dan toman. Kedua jenis ikan air tawar ini, memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat Babel. Demikian diungkapkan Gubernur Babel Erzaldi Rosman, usai mengantar Komut Doni Monardo kembali ke Jakarta.
"Protein kedua ikan ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat, terkhusus membuat sehat dan pertumbuhan fisik masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung lebih kuat, bisa tinggi, cerdas.
Itu (budi daya) akan kita lakukan selain sengon," ujarnya, di Ruang VIP Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Minggu (14/11/21).
Dijelaskan Gubernur Erzaldi, mereka akan memproduksi ikan gabus dan toman, untuk memanfaatkan kandungan albumin (berbagai macam protein) yang terkandung di ikan tersebut. Bahkan, pemerintah akan serius menggarap ini, dan akan memproduksi secara besar-besaran, karena memiliki manfaat yang sangat besar pula.
"Kita akan memproduksi albumin. Produksi ini tentu tidak asal-asalan, tetapi diproduksi secara masif untuk kesejahteraan masyarakat, karena proteinnya besar dan murah. Sehingga, fisik masyarakat kita lebih kuat, apalagi produksinya nanti akan didampingi perusahaan yang profesional," ungkapnya.
Pemprov. Babel, akan menggandeng perusahaan, dan juga memberdayakan masyarakat sekitar di setiap titik yang akan menjalankan program tersebut. Gubernur juga telah menggandeng Komunitas ISKA, yang ditunjuk untuk mendampingi masyarakat dalam membudidayakan dan memelihara ikan gabus dan toman.
"Jadi, harapannya dengan adanya upaya yang akan kita lakukan ini, kita akan melihat 10, 15, dan 20 tahun ke depan, akan ada perubahan yang signifikan, khususnya bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung," pungkasnya.
RGA