"Kalau ilmu dan skill saja yang dimiliki, tapi kemauan untuk bekerja dan attitude kurang, itu akan sia-sia. Jika kalian tidak membiasakan sejak sekolah untuk membentuk karakter yang memiliki kemauan dan kerja keras, nanti akan terbawa saat masuk dunia industri,"
Erzaldi Rosman
TANJUNGPANDAN - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menyapa siswa SMK Negeri 3 Tanjungpandan, dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Belitung. Ia memberikan motivasi kepada para siswa dan guru di sekolah tersebut, Kamis (21/10/21).
Dihadapan para guru dan perwakilan siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Gubernur Erzaldi mengingatkan, khususnya bagi para siswa untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Siswa harus mau dan bisa bersaing. Kalau kalian mampu bersaing, itu menunjukkan kelebihan dan kesiapan kalian. Tapi sebaliknya, jika kalian tidak mampu bersaing, akan menunjukkan kekurangan kalian, sehingga kalau tidak mampu, otomatis akan out," ujarnya.
Para siswa, katanya, harus memahami jika bersekolah di SMK yang merupakan sekolah kejuruan, akan dihadapkan pada persaingan skill di dunia industri. Terlebih, Belitung sebagai daerah wisata membuka peluang bagi lulusan SMK Perhotelan ini untuk mendapat kesempatan kerja. Tetapi, jika tidak ada persiapan maksimal, peluang yang ada akan direbut orang lain.
Gubernur Erzaldi memberikan contoh yang menjadikan para lulusan SMK kerap tidak terpakai di dunia industri. Ia mengetahui hal itu setelah mendengarkan cerita dari salah satu pemilik cafe, yang mengungkapkan alasan 'kalahnya' para lulusan siswa kejuruan ini.
"Masalahnya simpel, katanya anak-anak muda itu terkadang tidak tahan mental. Baper jika ditegur, dikomplain, kemudian terkadang tidak disiplin, dan buntutnya berhenti bekerja. Kalian harus tahu apa yang dibutuhkan dunia usaha, dunia industri, apa yang diinginkan restoran, hotel. Ini karena suatu kebiasaan, sehingga banyak yang gagal," ungkap gubernur.
Kedisipilinan dan kerja keras menumbuhkan karakter
Untuk itu, meningkatkan kedisiplinan serta keinginan dari para siswa menurutnya, juga menjadi tanggung jawab tenaga pendidik. Peran para guru sangat sentral bagi mental dan karakter siswa untuk bersaing, terlebih di era digitalisasi saat ini.
"Lakukan hal baik sesuai aturan sekolah. Kalau dari kalian ada yang tidak disiplin padahal itu sudah diperintahkan, jangan salahkan sekolahnya, tapi coba intropeksi diri kalian. Orang lain masih 'tidur' kita harus bergerak sehingga kita akan mendapatkan perubahan," tegasnya.
"Masalah ini terlihat sangat sederhana, tapi jika terjadi berulang-ulang, akan berakibat menjadi kelemahan kita. Ketika orang lain tahu kelemahan kita, sedangkan orang lain punya kelebihan, orang yang akan mengambil kesempatan ini. Makanya, tolong jangan baper!" katanya.
Disamping itu, para siswa juga harus melek terhadap perkembangan teknologi. Ia berharap siswa/siswi SMKN 3 Tanjungpandan dapat memanfaatkan gadget yang dimiliki untuk membuahkan hasil, tidak hanya sebagai pengguna pasif, apa lagi hanya digunakan sebagai sarana pamer.
"Smartphone yang kalian gunakan harus dimaksimalkan dengan baik. Jangan hanya digunakan untuk foto selfie terus upload di media sosial. Tidak begitu. Tapi, kalian harus memanfaatkannya sebagai sarana pemasaran bisnis. Itu baru cerdas," pungkas gubernur.
RGA