"Ni ku tantang ikak, cube siapa yang nek ku beri tugas, kembangkan ekonomi syariah di desa, syarat e salat subuh sebulan berjamaah di masjid,"
Erzaldi Rosman
Gubernur Kep. Bangka Belitung
MENDO BARAT - Itulah tantangan yang dilempar Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman kepada mahasiswa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) Babel, saat ia menjadi pembicara pada Studium General atau Kuliah Umum di Aula Gedung Terpadu IAIN SAS Babel, Selasa (19/10/2021).
Tantangan itu adalah, mencari mahasiswa/i yang mau dan mampu mengembangkan ekonomi syariah di pelosok pedesaan, dengan persyaratan harus beribadah shalat subuh berjamaah selama satu bulan.
Nantinya jika berhasil, akan diberikan laptop dan imbalan sesuai UMR.
Tantangan tersebut diterima oleh 6 orang mahasiswa yang menyanggupi hal tersebut. Lantas gubernur menyoroti hanya 6 dari 275 mahasiwa/i yang berkeinginan mengembangkan ekonomi syariah di pedesaan.
"Tak sampai 5 persen yang memiliki keinginan, kalau hanya segini bagaimana kita ingin meningkatkan akreditasi kampus," ungkapnya di hadapan Civitas Akademika STAIN SAS Babel.
Selain itu, kepada mahasiswa yang tak memiliki kemauan, maka hanya mendapatkan ijazah bukan ilmunya untuk diimplementasikan di dunia kerja. Semestinya, tadinya ia berharap semuanya memiliki kemauan yang sama.
Nandi Agustian (17) yang berasal program studi Perbankan Syariah merupakan salah satu dari enam orang yang menyanggupi tantangan gubernur.
Ia mengucapkan terima kasih atas perhatian gubernur kepada mereka. Dibuktikan dari upayanya untuk mengembangkan ekonomi berbasis syariah di Bumi Serumpun Sebalai.
"Tadi saya dan 5 rekan saya diberikan amanah untuk dijadikan fasilitator dalam sebuah desa untuk mengembangkan ekonomi syariah, apabila kami bisa menyelesaikan hal tersebut akan diberikan bantuan laptop beserta fasilitas lainnya," ungkapnya Nandi.
Ditambahkan oleh rekannya, Miftah Faris (19) tugas mereka bersama 6 rekan lainya untuk meningkatkan pemasaran ekonomi syariah di pedesaan. Tentu saja, hal ini sejalan dengan cara mereka mengedukasi masyarakat agar lebih memahami ekonomi syariah, sehingga tidak terjebak dalam aktivitas ekonomi yang berpeluang merugikan masyarakat Babel.
Di ujung kisah, gubernur menyebut perguruan tinggi sebagai tempat yang melahirkan dan menciptakan lulusan sumber daya insani perbankan syariah, perlu membekali para lulusan dengan berbagai macam keilmuan terkait dengan perbankan syariah, baik secara teoritis maupun secara praktis.
BS