"Tradisi ini harus terus dijaga. Sangat jarang sekarang ini masjid-masjid melantunkan Barzanji (doa, riwayat dan puja-puji kepada Nabi Muhammad SAW). Kenapa begitu, karena tidak ada yang melakonkan," 

Erzaldi Rosman
Gubernur Kep. Bangka Belitung

KEMUJA - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini meninggalkan kesan bagi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, saat dirinya hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Bangka, Selasa (19/10/21). 

Dalam perayaan hari kelahiran Rasulullah di Desa Santri tersebut, Gubernur Erzaldi merasakan kebahagiaan dapat menjalin silaturahmi dengan masyarakat desa. Ia juga terkesima dengan tradisi pembacaan Kitab Barzanji oleh beberapa jemaah Masjid Ramhatuddin. 

Barzanji merupakan suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran sampai wafatnya yang biasa dilantunkan dengan irama atau nada. 

Mendengar lantunan tersebut, Gubernur Erzaldi yang didampingi para pengurus dan jemaah masjid, tokoh agama, tokoh masyarakat, Kepala Desa Kemuja, memberikan pesan khusus kepada masyarakat Kemuja saat memberikan sambutan. 

"Tradisi ini harus terus dijaga. Sangat jarang sekarang ini masjid-masjid melantunkan Barzanji. Kenapa begitu, karena tidak ada yang melakonkan," ujarnya. 

Ia pun merasa bersyukur masyarakat Desa Kemuja tetap mempertahankan tradisi tersebut hingga saat ini. Ia berharap Barzanji terus dilestarikan hingga ke generasi-generasi selanjutnya. Sehingga ke depan, Desa Kemuja yang sudah dikenal sebagai Desa Santri dapat menjadi contoh bagi desa lainnya. 

"Silakan lakonkan setiap malam Jumat. Pembacaan Barzanji ini saya minta harus digenerasikan, sehingga pelakon Barzanji terus ada. Kita ingin memfasihkan, mentadaburkan Barzanji ini. Sedikit demi sedikit kita lestarikan, tidak hanya di Kemuja saja," ungkapnya. 

Agar tradisi pembacaan Barzanji terus bertahan kala perayaan Maulid Nabi, Gubernur Erzaldi pun mengharapkan kepada Kepala Desa Kemuja untuk dapat menggelar kegiatan perlombaan pembacaan Barzanji dengan mengundang desa-desa lainnya yang ada di Pulau Bangka. 

"Buatkan perlombaan, misalkan setiap regu itu minimal 10 orang maksimal 20 orang. Tapi jangan semuanya dari Kemuja, undang setiap desa-desa. Selenggarakan segera," pungkasnya. 

 RGA