"Khusus untuk yatim yang pintar, juga kita utamakan hafidz, alokasikan berapa (Di Program Prodi Pendidikan Kedokteran di UBB),"
Erzaldi Rosman
Gubernur Kep. Bangka Belitung
PANGKALPINANG - Hadirnya Program Studi (Prodi) Pendidikan Kedokteran di Universitas Bangka Belitung (UBB) yang saat ini masih dalam proses pendirian, menjadi peluang besar bagi generasi saat ini untuk menggapai cita-cita menjadi seorang dokter yang andal.
Namun, kehadiran Prodi Kedokteran saja tidak cukup. Seringkali, harapan menjadi seorang dokter tersebut terkendala dengan biaya perkuliahan di ilmu kedokteran yang dianggap sangat besar. Untuk itu, Gubernur Babel memberikan pesan khusus kepada jajaran UBB untuk memperhatikan hal tersebut, khususnya bagi anak-anak dalam golongan tertentu.
"Khusus untuk yatim yang pintar, juga kita utamakan hafidz, alokasikan berapa," ujar Gubernur Erzaldi saat membuka kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Calon Dosen Prodi Pendidikan Kedokteran UBB, di Soll Marina, Jumat (15/10/21).
Gubernur yang akrab disapa Bang ER ini juga berharap, Prodi Pendidikan Kedokteran UBB menjadi sarana pembelajaran yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Dengan begitu, juga akan melahirkan dokter-dokter muda yang andal, dan mampu memberikan kontribusi kepada daerah.
"Ketika kita ingin menjadikan Prodi Pendidikan Kedokteran yang bermutu, dalam seleksi betul-betul harus diseleksi dengan benar dan baik sesuai ketentuan berlaku. Hindari hal-hal titip-menitip," katanya.
Ia khawatir, jika tidak dikelola dengan baik dan terkesan asal-asalan dalam penerimaan mahasiswa baru, akan berdampak kepada kualitas prodi tersebut. Sehingga katanya, menghambat perkembangan prodi yang ditargetkan akan menjadi fakultas tersendiri. Diketahui, Prodi Pendidikan Kedokteran UBB nantinya masih di bawah Fakultas Teknik.
"Jangan sampai nanti kita baru saja mendirikan dan menerima mahasiswanya, kalau mahasiswanya asal pilih, ini akan berimbas kepada mutu yang akan membuat perkembangan Prodi Kedokteran ini jadi sulit nantinya. Saya harap kita komitmen untuk hal ini," ungkapnya.
"Saya yakin rektor dan kita semua akan paham, dan Insyaallah akan melakukan ini. Saya yakin, rektor akan mengedepankan hal ini. Kita ingin para dokter yang kuliah di UBB betul-betul tidak saja kuliah, tetapi membantu percepatan akreditasi Prodi Kedokteran ini jadi lebih baik lagi," katanya menambahkan.
Ungkapan terima kasih juga diungkapkan Gubernur Erzaldi kepada jajaran Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), seperti Dekan FK Unsri dr. Syarif Husin bersama 6 orang lainnya yang telah melakukan pembinaan kepada 40 calon Dosen Prodi Pendidikan Kedokteran.
"Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Unsri yang telah melakukan pendampingan dan bimbingan dengan penuh semangat. Saya yakin orang-orang yang hadir dari Unsri hari ini, orang-orang yang tulus, dan ikhlas membina, dan ingin maju bersama karena ada rasa tanggung jawab dalam diri bapak/ibu. Sehingga, dorongan untuk mendirikan Prodi Kedokteran ini sangat luar biasa," katanya.
Senada dengan Gubernur Erzaldi, Dekan Fakultas Kedokteran Unsri dr. Syarif Husin, mengungkapkan jika perkuliahan ilmu kedokteran tidak semahal yang kerap didengungkan selama ini. Ia menegaskan jika anak-anak yang tidak mampu tetap bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran, dan sesuai kondisi orang tua.
"Kuliah kedokteran terkenal mahal, saya bilang tidak. Sebenarnya pembiayaan di kedokteran itu ada degreenya. Dikatakan mahal tidak semuanya, karena melihat tingkat UKT-nya berdasarkan SK Menkeu. Kuliahnya pun tidak lama 3,5 tambah 2 tahun, dan mayoritas selesainya on the track. Dan itu poin untuk akreditasi, makin banyak anak-anak tepat waktu, akreditasinya akan melejit," ujarnya.
RGA