Banyak kejadian-kejadian di muka bumi yang diyakini oleh sebagian orang adalah hasil dari teori persekongkolan, atau teori konspirasi. Seperti misal kejadian 11 September, yang dianggap telah diprediksi oleh film The Bart Simpsons. Dan, teori yang dalam bahasa Inggris disebut conspiracy theory ini tidak kita sadari terjadi setiap hari di lingkungan terdekat, karena selalu ada aktor di balik konspirasi.
UNTUK menambah literatur, saya mengutip beberapa sumber atas praduga teori konspirasi. Bahwa, selalu ada alasan dari setiap kejadian. Dan saya sendiri orang yang meyakini, bahwa memang pra-sebab dan pra-duga dari sebuah kejadian telah ditetapkan terlebih dahulu polanya oleh orang-orang tertentu.
Saat menulis artikel ini, saya menyadari bahwa selalu ada teori-teori di balik peristiwa baik itu politik, sosial maupun budaya. Berulangkali kita mendengar bahwa sejarah yang dibukukan untuk menutupi kebenaran.
Teori konspirasi bisa seperti obat emosional. Anda enggan menyalahkan diri sendiri atas hal yang mungkin merugikan anda, jadi anda menyalahkan kekuatan yang tak terlihat.
Singkatnya, teori konspirasi adalah kepercayaan bahwa adanya dalang di balik suatu peristiwa atau kejadian. Dalang dari kejadian ini bisa jadi orang-orang yang cerdas. Terutama jika ia menganggap diri berpengaruh terhadap lingkungan.
Ia bisa menyusun rapi sebuah konspirasi dan sulit bagi orang untuk mendapatkan bukti guna mencari kebenarannya. Orang-orang umumnya hanya akan diberikan kesempatan untuk menebak apa yang terjadi, sehingga muncullah istilah teori konspirasi.
Namun, tujuan dari konspirasi tidak selalu sama. Tujuan ini tergantung dari kelompok–kelompok yang memiliki kepentingan yang ingin dicapai. Tujuan secara umum dari konspirasi adalah untuk menyalahkan suatu pihak atau untuk membuat suatu alasan.
Manusia, sangat mudah terjebak dalam teori konspirasi ini. Seperti yang saya kutip dari AkuPaham.com, teori konspirasi semakin mudah dipercayai karena adanya pengaruh kelompok dan teman sebaya.
Manusia adalah makhluk sosial yang kerap kali mengutamakan pengakuan dibanding kebenaran. Saat suatu kelompok dan teman sebaya memiliki kepercayaan A, maka mereka yang membutuhkan pengakuan kemudian mengikuti kepercayaan tersebut untuk dapat diakui sebagai anggota kelompok.
Jika anda penasaran ingin membuktikan efek sosial dari suatu kelompok, anda bisa mencoba percobaan yang dilakukan pada 1961 oleh seorang Psikolog dari Amerika bernama Stanley Milgram.
Percobaan ini dinamakan ‘eksperimen ujung jalan,’ anda bisa mencobanya dengan berhenti di pinggir jalan yang dilewati banyak orang, lalu menatap langit selama 60 detik. Kemungkinan akan ada beberapa orang yang ikut berhenti dan memperhatikan apa yang anda lihat.
Stanley Milgram melakukan eksperimen ini dan mendapati 4% orang mengikutinya. Cobalah lakukan eksperimen ini bersama 15 orang teman anda, maka anda akan mendapati setidak 40% orang berhenti dan ikut melihat apa yang anda dan teman-teman lihat.
Dalam ceramahnya di konferensi Center for Inquiry pada 2018 lalu, Joseph Uscinski, profesor ilmu politik dari University of Miami, menyebutkan bahwa "Teori konspirasi merupakan alat bagi yang lemah untuk menyerang sekaligus bertahan melawan yang kuat". Dengan demikian, teori konspirasi dapat dianggap sebagai senjatanya orang-orang kalah.
Sama halnya dengan prinsip gagasan dan pandangan sehari-hari, bahwa semakin banyak yang percaya maka semakin mudah untuk mempengaruhi yang lain dan diterima sebagai kebenaran.
Karena itulah kebenaran di dalam suatu kelompok sosial digunakan sebagai cara pandangan oleh orang di dalam kelompok sosial tersebut. Kesimpulannya, pembuktian sosial lebih diterima dibandingkan pembuktian dengan hanya menggunakan bukti.
Hal ini kerap kali membuat kita bias, dan mengabaikan bukti yang nyata. Jadi, percaya atau tidak, suka atau tidak, satu menit sebelum membaca ini, anda baru saja terjebak dalam conspiracy theory teman sebelah anda, hanya karena anda ingin diterima dalam satu bagian komunitas. Begitu mudah, bukan untuk berkonspirasi untuk sebuah teori?
Bagaimana menghindar agar tak menjadi korban teori konspirasi? Berusahalah untuk lebih cerdas dan lebih pintar menganalisa.
POE